Sudah Pulang Umrah, Bupati Aceh Selatan Unggah Video Minta Maaf

- Mirwan mengakui mengganggu stabilitas nasional dengan pergi umrah
- Prabowo menegaskan ingin mencopot Mirwan karena meninggalkan wilayah saat bencana
Jakarta, IDN Times - Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui unggahan di akun Instagram-nya @h.mirwan_ms_official, setelah pulang umrah di tengah bencana yang melanda wilayahnya. Permintaan maaf tersebut ditujukan kepada berbagai pihak, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat.
"Saya Haji Mirwan MS selaku Bupati Aceh Selatan dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanannya, keresahan, dan kekecewaan banyak pihak terutama kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Bapak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan juga Bapak Gubernur Aceh Muzakir Manaf serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia, masyarakat Aceh, dan masyarakat Kabupaten Aceh selatan pada khususnya," ujar Mirwan.
1. Mirwan akui mengganggu stabilitas nasional

Mirwan mengakui, kepergiannya ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah telah mengganggu stabilitas nasional.
"Kami menyadari bahwa kepergian kami di tengah musibah menyita perhatian publik dan mengganggu stabilitas nasional," kata dia.
Mirwan kemudian berjanji akan bertanggung jawab dan bekerja untuk masyarakat Aceh Selatan untuk melakukan perbaikan pascabencana.
"Kami berjanji akan terus bekerja bertanggung jawab terhadap Kabupaten Aceh Selatan pascabanjir, tetap bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan publik dan yang paling penting, memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang," kata dia.
2. Prabowo ingin copot Mirwan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap tegas dalam rapat terbatas (ratas) penanganan banjir Sumatra di Banda Aceh, Minggu (7/12/2025). Di tengah pembahasan mengenai bantuan anggaran, Presiden menyoroti perilaku kepala daerah yang meninggalkan wilayahnya saat rakyat sedang menghadapi musibah.
Prabowo dalam rapat terbatas penanganan banjir Sumatra di Banda Aceh, Minggu (7/12/2025), menegaskan bupati dan wali kota adalah "panglima terdepan" saat situasi krisis. Dia tidak segan meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, untuk mencopot pejabat yang tidak berada di daerahnya saat bencana terjadi.
"Memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan ya. Kalau yang mau lari, lari aja, gak apa-apa. Copot langsung," kata Prabowo.
3. Pemimpin tidak boleh meninggalkan rakyat saat bahaya

Prabowo mengibaratkan tugas kepala daerah sama seperti militer. Menurut dia, meninggalkan tanggung jawab saat keadaan bahaya dianggap sebagai pelanggaran berat.
"Saya gak mau tanya partai mana. Sudah kau pecat?" tanya Prabowo kepada Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sugiono.
Akibat tindakannya tersebut, Mirwan yang merupakan kader Partai Gerindra pun dicopot sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Dia dicopot oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.


















