Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tangis Haru Selimuti Pemakaman Pelda Rama di Kampung Halaman

(Idntimes.com/dok.istimewa)

Pekanbaru, IDN Times - Peti jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi yang dibalut bendera Merah-Putih tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Jumat (3/7/2020) kemarin. Begitu sampai sekitar pukul 08.20 WIB, peti yang diangkut dengan pesawat C-130 Hercules milik TNI AU tersebut, disambut langsung oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Irwansyah dan Forkopimda.

Selanjutnya, peti jenazah dibawa di ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti KM 6, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, untuk disemayamkan.

1. Isak tangis keluarga pecah

(Idntimes.com/dok.istimewa)

Sebuah tenda tampak berdiri kokoh di halaman depan rumah keluarga Pelda Rama yang sudah dipadati warga. Deretan papan bunga duka cita dan belasungkawa juga terlihat menghiasi pinggir jalan Garuda Sakti KM 6.

Di dalam rumah, sudah menanti sanak saudara serta 3 anak dan istri almarhum. Istri almarhum bernama Anita saat itu mengenakan gamis dan kerudung putih. Begitu juga dengan keluarga almarhum.

Ketika peti kayu yang dibawa rekan Pelda Rama dari TNI AD masuk ke halaman rumah, isak tangis pun pecah. Peti tersebut dimasukkan ke ruang tamu dan disemayamkan sekitar 15 menit.

Uraian air mata tak terbendung. Anita yang berusaha tegar hanya bisa memeluk peti jenazah suaminya itu sambil menangis pilu. Orangtua Anita tampak menenangkan Anita maupun anak-anak dari Pelda Rama.

Salah satu pihak keluarga mengatakan bahwa keluarga sangat bangga dengan almarhum. Sebab gugur ketika menjaga perdaiaman.

"Mungkin ini jalan yang terbaik diberikan yang Mahakuasa. Saya meminta apabila almarhum ada kesalahan selama bertugas mohon dimaafkan," sebut Jonathan.

2. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

(Idntimes.com/dok.istimewa)

Pelda Rama gugur saat menjalankan tugasnya dalam menjaga perdamaian di Republik Demokratik Kongo (DRC). Ia dan rekan-rekannya saat itu diserang oleh sekelompok Pasukan Aliansi Demokratik (ADF), Senin malam (22/6/2020).

Karena gugur saat menjalankan misi perdamaian dunia, peristirahatan terakhir Pelda Rama ditempatkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Dharma, Jalan Jenderal Sudirman.

Pemakaman Pelda Rama dibuat selayaknya seorang pahlawan yang dipimpin oleh Pangdam I/BB. Diawali dengan tembakan salvo, kemudian peti jenazah dimasukkan ke dalam luang lahat dan penaburan bunga. Istri, 3 anak Pelda Rama, dan keluarga mencoba tegar melepaskan kepergiannya.

"Kita sudah mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. Kita doakan almarhum diterima di sisi-Nya. Mari kita lepas kepergian beliau dengan kesabaran, ketabahan dan keimanan yang kuat," imbuhnya.

3. Gugur saat menjalankan misi perdamaian dunia

(Idntimes.com/dok.istimewa)

Pelda Anumerta Rama Wahyudi sebelumnya berpangkat Sersan Mayor. Prajurit Angkatan Darat ini bertugas di Satuan Detasemen Peralatan 1/4 Pekanbaru Komando Distrik Militer I Bukit Barisan.

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea mengatakan, Pelda Anumerta Rama gugur pada Senin (22/6/2020) malam usai serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

Ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo. Selain Pelda Anumerta Rama Wahyudi, serangan itu juga melukai seorang prajurit TNI lain.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us