Komunikasi dengan Para Pemimpin Dunia, Jokowi: Itu Membesarkan Hati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan dia telah berkomunikasi dengan para pimpinan negara mengenai penanganan virus corona atau COVID-19. Jokowi mengaku, pembicaraan yang ia lakukan bersama pimpinan dunia itu sangat membesarkan hati.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam unggahan di akun Instagram-nya @Jokowi. Ia menulis bahwa bukan hanya Indonesia saja yang menghadapi COVID-19, melainkan negara lain juga.
1. Jokowi telah komunikasi dengan banyak pimpinan negara
Jokowi menyampaikan dia telah menghubungi para pimpinan negara lain untuk membahas penanganan COVID-19. Ia menyebut sudah berkomunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya telah berbicara secara langsung dengan banyak pemimpin dunia lainnya, di antaranya dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden RRT Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan PM Australia Scott Morrison," tulis Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Minta Tes COVID-19 Dilakukan Secara Masif hingga Mei
2. Jokowi sebut pembicaraan dengan pemimpin dunia membangun semangat solidaritas
Editor’s picks
Jokowi mengungkapkan komunikasi yang ia jalin dengan para pemimpin dunia itu membesarkan hati. Menurutnya, dari pembicaraan itulah muncul solidaritas satu sama lain.
"Pembicaraan-pembicaraan tersebut membesarkan hati. Di antara para pemimpin dunia ada semangat solidaritas antarbangsa untuk saling mendukung dan saling membantu," ujar Jokowi.
3. Jokowi sebut virus corona tak pandang kewarganegaraan, suku, hingga agama
Kemudian, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan wabah COVID-19 sudah menghantam hampir semua negara di dunia. Virus tersebut, kata dia, tidak mengenal kewarganegaraan, batas wilayah, suku, ras dan agama. Siapa pun bisa terkena virus ini.
"Itulah sebabnya, kita tak mungkin menangani COVID-19 ini sendirian. Kita harus bergandeng tangan dengan seluruh warga dunia," ucapnya.
Baca Juga: Nyatakan Siap Bantu Indonesia, Trump Malah Panen Kecaman dari Warga AS