Telan Dana Rp1,72 T, Bendungan Beringin Sila Diresmikan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (29/12/2022).
Jokowi mengatakan, ini merupakan bendungan keempat yang diresmikan di NTB.
"Di Provinsi Nusa Tenggara Barat ada enam bendungan, yang sudah kita resmikan tiga, ini yang keempat. Masih ada dua lagi yang akan kita selesaikan, insyaallah nanti tahun depan,” ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
1. Bendungan Beringin Sila berada di atas lahan 126 hektare

Bendungan Beringin Sila dibangun dengan anggaran Rp1,72 triliun. Bendungan tersebut berada di lahan seluas 126 hektare.
Jokowi berharap, dengan adanya Bendungan Beringin Sila, lahan pertanian di wilayah tersebut bisa terairi dengan baik.
“Kita harapkan di Kabupaten Sumbawa khususnya, yang dulunya mungkin bisa panen sekali, nanti para petani bisa panen dua atau tiga kali. Harapan kita produktivitas pertanian di Provinsi Nusa Tenggara (Barat) bisa meningkat secara drastis karena bendungan ini (dibangun) menghabiskan anggaran yang tidak sedikit,” kata dia.
2. Bendungan Beringin Sila memiliki fungsi irigasi seluas 3.500 hektare

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan, Bendungan Beringin Sila memiliki fungsi irigasi untuk area seluas 3.500 hektare. Dengan luas tersebut, diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan nasional.
“Jadi ada return-nya pada masyarakat, provinsi, dan juga kepada negara utamanya untuk ketahanan air dan ketahanan pangan kita,” ucap dia.
3. Bendungan Beringin Sila bisa reduksi banjir sekitar 32,75 persen

Secara terpisah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko, berharap Bendungan Beringin Sila dapat bermanfaat bagi masyarakat di NTB. Dia menyebut, bendungan ini juga dapat mereduksi banjir lebih dari 32 persen.
“Retensi atau reduksi banjir kurang lebih 32,75 persen di mana tadi kami sampaikan bahwa titik ini adalah di tengah-tengah, sehingga yang tadinya kurang lebih 832 hektare daerah terdampak banjir, sekarang kurang lebih masih 500-an (hektare),” ujar Jarot.