Terakhir Lapor 2008, Ini Harta Kekayaan Kapolda Kalbar Suryanbodo

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat (Kalbar) Irjen Suryanbodo Asmoro terakhir melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2008.
Diakses dari laman resmi Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), elhkpn.kpk.go.id, Irjen Suryanbodo melaporkan harta kekayaannya saat masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tebing Tinggi.
1. Harta kekayaan Suryanbodo Rp824,3 juta

Berdasarkan laporan tersebut, harta kekayaan Suryanbodo terdiri dari tanah di Kabupaten Kudus senilai Rp30,9 juta.
Kemudian dia juga memiliki dua mobil dan satu motor, yakni Toyota Kijang 2003, Toyota Yaris 2007, dan motor honda tahun 2003, dengan total Rp214,5 juta.
Sementara harta bergerak lainnya, seperti logam mulia dam batu mulia senilai Rp111 juta. Giro atau setara kas lainnya Rp467,7 juta. Sehingga total harta kekayaannya Rp824.317.152.
2. Jokowi kritik gaya hidup mewah polisi

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengkritik gaya hidup mewah aparat kepolisian. Dia menilai, gaya hidup mewah itu menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
Jokowi mengimbau kepada para pejabat tinggi Polri untuk memiliki kepekaan mengenai kondisi ekonomi yang terjadi saat ini. Terlebih ekonomi global saat ini sedang dilanda krisis pasca-pandemi COVID-19.
"Ini yang semua kapolda, kapolres, pejabat utama semua harus tahu bahwa keadaan ini harus mengerti sehingga memiliki sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati!" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).
"Oleh sebab itu, saya ingatkan masalah gaya hidup jangan sampai di situasi yang sulit ada letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, sehingga saya ingatkan yang namanya kapolres, kapolda, pejabat utama, pejabat tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," sambung Jokowi.
3. Jokowi peringatkan anggota Polri jangan gagah-gagahan

Jokowi juga mengingatkan agar anggota Polri tidak memamerkan kemewahan supaya terlihat gagah di hadapan publik.
"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil atau motor gede yang bagus, hati-hati saya ingatkan, hati-hati!" tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, di tengah teknologi informasi digital yang masif saat ini menyebabkan terjadinya perubahan interaksi sosial. Sehingga apapun yang dilakukan aparat kepolisian sangat mudah viral, hingga jadi isu yang dikonsumsi masyarakat luas.
"Sosial madia bisa mengabarkan bukan hanya TV, cetak, online, bahkan pribadi kita bisa menjadi surat kabar, media, yang setiap saat bisa memunculkan perilaku sehari-hari seperti apa. Meskipun sembunyi-sembunyi," ucap Jokowi.