Terduga Pelaku Peledakan di SMA 72 Disebut Sulit Bersosialisasi

- Pengurus gereja dekat SMA 72 memiliki keponakan yang menjadi saksi mata saat ledakan terjadi di sekolah.
- Terduga pelaku peledakan sulit bersosialisasi dan dikenal sebagai anak pendiam oleh teman-temannya di sekolah.
- Salah satu korban ledakan juga mengamati bahwa terduga pelaku merupakan sosok yang pendiam dan sering menyendiri di sekolah.
Jakarta, IDN Times - Pengurus Gereja POUK Sunter yang berlokasi dekat SMA 72, Imanuel Tarigan (60), memiliki dua keponakan yang bersekolah di situ. Mereka jadi saksi mata saat ledakan terjadi di sekolah.
Ketika ledakan itu terjadi, dia kebetulan sedang berada di gereja. Begitu suara ledakan terdengar, dia bergegas ke sekolah untuk mencari dua keponakannya. Dia mendengar ada dua ledakan terjadi.
"Setelah ledakan, saya langsung ke sekolah dan lihat gerbang dikunci. Lalu saya suruh buka. Buka, suruh keluar semua, tuh, siswanya. Saya lihat udah pada ditandu-tanduin. Saya langsung ke mushola," ujar Imanuel kepada para jurnalis.
Beruntung, kedua keponakannya itu tidak mengalami luka serius. Imanuel pun langsung menyelamatkan keduanya keluar sekolah.
Salah satu dari keponakannya yang sekarang berstatus kelas 12 di sekolah itu ternyata mengenal terduga pelaku. Keponakannya bercerita, terduga pelaku ini memang anak pendiam dan kerap merasa cemas.
"Katanya, kata ponakan saya, itu anak (terduga pelaku) pendiam. Jadi kalau dia ngumpul, mereka ngumpul karena seakan ngomongin dia terus, begitu. Padahal belum tentu," ujar Imanuel.
Terkait dugaan perundungan, Imanuel tak mau bicara banyak. Namun, berdasarkan keterangan keponakannya, Imanuel menyebut anak itu memang sulit bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah.
Hal ini memperkuat keterangan seorang siswa berinisal R. R merupakan salah satu korban ledakan SMA 72 yang kini duduk di kelas 11. Sepengamatannya di sekolah, terduga pelaku mmang sosok yang pendiam.
"Dia pendiam banget. Biasanya kan pagi-pagi ada kegiatan ngaji, nah dia sering menyendiri. Kalau yang lain ngumpul, dia malah duduk sendiri," ujar R saat dijumpai "IDN Times" di kediamannya, Sabtu (8/11/2025).


















