Timnas AMIN Sebut Dukungan JK Katrol Elektabilitas Anies-Muhaimin

Jakarta, IDN Times - Dukungan terbuka Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK disebut mengatrol elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS), elektabilitas Anies-Muhaimin mampu manyalip pasangan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Beberapa waktu yang lalu dukungan Pak JK secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN itu juga menambah elektabilitas," kata Kapten Timnas AMIN, M Syaugi Alaydrus, di Rumah Perubahan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023).
1. Debat capres-cawapres juga mengatrol dukungan Anies-Muhaimin

Selain itu, Syaugi meyakini debat capres-cawapres juga ikut menyumbang elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin. Berdasarkan jajak pendapat Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 38,3 persen responden menyatakan Anies unggul dalam menyampaikan pendapat dan argumennya pada sesi debat Pilpres 2024 putaran pertama.
Kemudian, sebanyak 27,8 persen memilih Prabowo. Sedangkan, Ganjar dianggap unggul dalam penyampaian pendapat 26,3 persen.
"Itu semua termasuk debat capres cawapres itu semua meningkatkan elektabilitas tersebut," ujar Syaugi.
Di sisi lain, kata Syaugi, Anies-Cak Imin terus blusukan menjangkau masyarakat untuk mendongkrak elektabilitas pada Pemilu 2024.
"Di samping setiap hari Pak Anies dan Pak Muhaimin menjangkau seluruh masyarakat yang memang diperlukan untuk bisa meningkatkan suara dari beliau berdua," ucapnya.
2. Elektabilitas Anies-Muhaimin salip Ganjar-Mahfud

Diketahui, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul berdasarkan jajak pendapat lembaga survei CSIS Indonesia.
Prabowo-Gibran berhasil meraih elektabilitas 43,7 persen, meski kurang dari dua bulan jelang Pemilu 2024. Kendati, Prabowo-Gibran belum meraih angka elektabilitas di atas 50 persen, yang mampu menargetkan menang satu putaran.
Sementara, Anies-Muhaimin Iskandar meraih 26,1 persen. Sedangkan paslon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud meraih elektabilitas 19,4 persen. Kemudian, sebanyak 6,4 persen responden masih menjawab rahasia atau belum menentukan pilihan.
"Bagi tiga paslon, masih ada waktu dan harapan, langit belum runtuh. Kedua, situasi meski kecil, tapi faktor debat masih bisa mengubah sedikit (calon pemilih)," ujar Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Indonesia, Arya Fernandes.
3. Debat menentukan Pemilu 2024 berjalan satu atau dua putaran

Lebih lanjut, Arya menjelaskan, sebanyak 75,2 persen responden sudah mantap menentukan pilihannya. Namun, pemilih yang belum memantapkan pilihan mencapai 24,8 persen.
Ada empat faktor yang bisa memantapkan pilihan mereka. Pertama, pada saat hari H pemilihan (10,2 persen), setelah menonton debat capres atau cawapres (5,8 persen), seminggu sebelum pemilihan (4,8 persen), dan sebelum pemilihan yaitu Januari 2024 (4,0 persen).
"Meski debat itu (memiliki efek) yang kecil, tapi dia akan jadi faktor penting untuk menentukan, salah satunya apakah pemilu kita akan bisa berlangsung satu atau dua putaran. Jadi masih ada harapan ketiga kandidat," ujar Arya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.