TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1,5 Kg Sabu dari Malaysia
- TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan 1,5 kg sabu dari Malaysia ke Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.
- Penyelundupan ini dilakukan oleh seorang PMI nonprosedural yang berhasil diamankan bersama dengan barang bukti sabu seberat 1.575 gram.
- Keberhasilan ini diperkirakan menyelamatkan 7.875 jiwa generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, dengan nilai total kurang lebih Rp3,15 miliar.
Jakarta, IDN Times - Tim gabungan TNI AL bersama Tim Fleet Quick berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,5 kilogram di wilayah Bagan Asahan, Sumatera Utara, Jumat (21/11/2025). Operasi ini dilakukan berdasarkan intelijen terkait seorang PMI nonprosedural yang diduga membawa narkoba dari Malaysia menuju Tanjung Balai Asahan.
Sehari sebelum operasi dilakukan pada Kamis (20/11/2025) malam, petugas TNI AL melakukan penyekatan ketat di jalur laut hingga darat. Penyisiran menyeluruh dilakukan untuk memastikan setiap celah perairan terpantau.
1. Pelaku bawa paket sabu dengan ransel
Operasi membuahkan hasil ketika tim mendeteksi pergerakan mencurigakan sebuah sampan kaluk menuju alur Bagan Asahan. Sesampainya di Dermaga Belacan Tradisional, seorang tersangka berinisial SN (49) asal Madura berhasil diamankan.
SN diduga membawa paket sabu menggunakan tas ransel dan tas selempang yang berisi 1.575 gram sabu. Dari pemeriksaan, ditemukan dua bungkus sabu yang kemudian dipastikan sebagai Methamphetamine melalui alat uji TruNarc.
Upaya penggagalan ini diperkirakan menyelamatkan 7.875 jiwa generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, dengan nilai total kurang lebih Rp3,15 miliar.
2. Tersangka yang merupakan TKI, diperintah oknum berinisial MD
Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan, Letkol Laut (P) Agung Dwi, menyebut tersangka SN yang bekerja sebagai TKI sejak 2018 hingga 2025, diperintah oknum berinisial MD untuk menyelundupkan sabu dari Malaysia.
“Rencananya masih menuggu atas perintah dari MD, sehingga pada saat penangkapan, yang bersangkutan tidak bisa mengarahkan kemana, karena belum mendapat perintah dari MD,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).
3. kesigapan prajurit TNI AL dalam menjaga perairan nasional dari ancaman penyelundupan narkotika
Agung menegaskan, keberhasilan ini menunjukkan kesigapan prajurit TNI AL dalam menjaga perairan nasional dari ancaman penyelundupan narkotika.
Penggagalan tindak pidana ini juga merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menekankan agar prajurit selalu sigap menghadapi segala ancaman, memperkuat pengawasan, dan melakukan patroli laut untuk mencegah pelanggaran hukum di wilayah laut Indonesia.
"Hal ini menjadi bukti nyata kesigapan dan profesionalisme jajaran TNI Angkatan Laut dalam menjaga perairan nasional dari berbagai aktivitas ilegal yang mengancam keamanan serta masa depan generasi bangsa," ucap Agung.
