Gempa Kembali Guncang Turki, Tewaskan 1 Orang dan 110 Terluka 

Gempa terbaru berkekuatan Magnitudo 5,6

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 menghantam Turki tenggara pada hari Senin (27/2/2023). Akibatnya, 1 orang tewas dan sedikitnya 110 orang mengalami luka. Selain itu, sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan.

Dilansir VOA, Selasa (28/2/2023), gempa ini terjadi tiga minggu setelah gempa berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 50 ribu orang.

Baca Juga: TKI NTB Korban Gempa Turki Tak Dapat Hak sebagai Pekerja Migran 

1. Tim penyelamat langsung dikerahkan

Gempa Kembali Guncang Turki, Tewaskan 1 Orang dan 110 Terluka Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihak berwenang Turki mengatakan, tim penyelamat langsung dikerahkan untuk menyelamatkan warga dari reruntuhan.

Seorang ayah dan anak perempuannya yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan empat lantai di Kota Yesilyurt, Provinsi Malatya, berhasil diselamatkan. Mereka terjebak setelah memasuki bangunan tersebut untuk mengambil barang-barang mereka setelah gempa sebelumnya. Yesilyurt sendiri menjadi pusat gempa pada Senin kemarin.

Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) Yunus Sezer mengatakan, tim pencari dan penyelamat telah dikerahkan di lima gedung.

Menurut Direktur Jenderal AFAD untuk gempa bumi dan pengurangan risiko, Orhan Tatar, wilayah Yesilyurt telah diguncang 4 kali gempa bumi dalam tiga minggu terakhir, serta lebih dari 10 ribu gempa susulan. 

2. Gempa diperkirakan akan berdampak pada pemilu

Gempa Kembali Guncang Turki, Tewaskan 1 Orang dan 110 Terluka Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Rentetan gempa yang mengguncang Turki diperkirakan akan berdampak pada pemilihan umum (pemilu) yang akan datang di negara itu. Presiden Recep Tayyip Erdogan saat ini mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, dan akan menghadapi pemilu yang diperkirakan akan berlangsung sengit pada bulan Juni.

Para kritikus menuduh pemerintah terlalu lambat dalam menanggapi keadaan darurat gempa, dan partai-partai oposisi mengatakan bahwa pemerintah Erdogan bertanggung jawab atas besarnya bencana.

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah Tewaskan Lebih dari 50 Ribu Orang

3. Erdogan akui banyak yang tak puas penanganan pemerintah terkait gempa

Gempa Kembali Guncang Turki, Tewaskan 1 Orang dan 110 Terluka Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Pada konferensi pers hari Senin, Erdogan mengakui bahwa respons pemerintahannya untuk penanganan gempa dianggap tidak cukup oleh banyak pihak.

"Pada hari-hari pertama, kami tidak dapat melakukan pekerjaan seefisien yang kami inginkan di (kota) Adiyaman, karena beberapa alasan seperti dampak destruktif dari gempa bumi, cuaca buruk, dan tantangan akibat infrastruktur yang rusak," kata Erdogan.

Dia mengatakan, konstruksi untuk membangun kembali 309 ribu rumah yang rusak akan segera dimulai. Pada bulan Maret dan April, lanjutnya, konstruksi juga akan dimulai untuk 234 ribu rumah baru, begitu juga infrastruktur, pusat-pusat kesehatan, dan taman-taman juga akan dibangun.

Selama gempa bumi besar yang mengguncang Turki pada 6 Februari lalu, 173 ribu bangunan runtuh atau rusak parah, sehingga menjadikannya bencana terburuk dalam sejarah modern Turki.

Topik:

  • Sunariyah
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya