Wakil Ketua KPK Khawatir Formula E Jadi Beban Buat Penerus Anies

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah membayarkan biaya komitmen penyelenggaraan Formula E tiga tahun ke depan. Ia khawatir hal itu akan membenbani Gubernur DKI yang akan memimpin Jakarta setelah Anies Baswedan selesai masa bhaktinya.
"Ini kan commitment fee-nya dibayar sudah tiga (tahun), melewati periode yang bersangkutan. Kalau gak salah Pak Anies itu Oktober selesai," ujar Alex.
"Bagaimana nanti kalau tahun depan penggantinya melihat ini tidak bisa dilaksanakan karena ternyata hitung-hitungan ekonomi tidak menguntungkan, bagaimana pertanggungjawabannya? Padahal commitment fee itu gak bisa ditarik," imbuhnya.
1. KPK akan cecar Anies mulai dari latar belakang hingga pertanggungjawaban soal Formula E

Alex mengaku tidak begitu mengetahui rincian pertanyaan yang akan disampaikan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hari ini. Namun, ia memastikan, pertanyaan yang diajukan KPK menyangkut latar belakang hingga rencana ke depannya.
"Awalnya seperti apa sih? Tawaran dari mana? Kemudian direncanakan? Kemudian penganggarannya? Kemudian pelaksanaannya sampai dengan pertanggungjawabannya," kata dia.
2. Anies akan diperiksa KPK hari ini

Sebelumnya, Anies membenarkan dirinya dipanggil KPK terkait Formula E. Dia menyebut kedatangannya ke KPK untuk memberi keterangan agar segala kecurigaan terkait penyelenggaraan Formula E menjadi terang benderang.
“Insyaallah saya akan datang dan akan membantu untuk bisa membuat semuanya menjadi lebih jelas,” ungkapnya.
3. Sejumlah pihak telah diperiksa KPK karena Formula E

Diketahui, KPK mulai mengusut kasus ini setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai dugaan tindak pidana korupsi. Saat ini, KPK masih mengumpulkan informasi awal dengan memanggil sejumlah pihak.
Beberapa pihak yang sudah dipanggil antara lain perwakilan PT Jakpro dan Pemprov DKI, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasaetyo Edi Marsudi, pimpinan Komisi E DPRD DKI, hingga mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal.