Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WNI Korban Penculikan Abu Sayyaf Tewas Saat Dibebaskan

Ilustrasi. IDN Times/Sukma Shakti
Ilustrasi. IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Kabar duka menyelimuti keluarga Hariadin, warga negara Indonesia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf di perairan Malaysia sejak 2018 lalu.

Hariadin tewas ketika berusaha dibebaskan oleh militer Filipina pada Jumat (5/4). Ia tewas ketika menghindari serangan dari angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera.

"Almarhum Hariadin bersama Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao, untuk menghindari terkena serangan angkatan bersenjata Filipina yang menyerbu penyandera," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan tertulis pada Sabtu (6/4).

Pada akhirnya, Hariadin tidak selamat karena tenggelam. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 18:00 waktu setempat. Lalu, bagaimana dengan kondisi satu WNI lainnya yang ikut berenang dengan Hariadin?

1. WNI bernama Heri Ardiansyah berhasil selamat

(TKI yang sempat diculik oleh Kelompok Abu Sayyaf Usman Yunus) Kementerian Luar Negeri
(TKI yang sempat diculik oleh Kelompok Abu Sayyaf Usman Yunus) Kementerian Luar Negeri

Menurut Iqbal, Heri berhasil diselamatkan. Namun, tidak diketahui apakah ia mengalami luka usai berenang sambil menghindari tembakan.

Pemerintah melalui Kemlu, kata Iqbal, telah menhubungi keluarga kedua WNI di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

"Kami juga mengontak otoritas di Sandakan, Malaysia untuk mengabari peristiwa tersebut," kata Iqbal lagi.

Pria yang telah dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki itu mengatakan, satu sandera asal Malaysia sempat terkena peluru dalam upaya pembebasan pada hari Kamis kemarin.

2. Jasad Hariadin akan dipulangkan ke Indonesia

IDN Times/Linda
IDN Times/Linda

Jasad Hariadin, kata Iqbal, telah tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City pada Sabtu (6/4). Selanjutnya, jenazah akan diserahterimakan ke wakil Pemerintah Indonesia.

"Pemerintah Indonesia akan melakukan proses pemulangan ke Tanah Air pada kesempatan pertama," tutur dia lagi.

3. Militer Filipina didukung intelijen TNI serbu kelompok Abu Sayyaf

Ilustrasi (ANTARA Foto/Ari Bowo Sucipto)
Ilustrasi (ANTARA Foto/Ari Bowo Sucipto)

Menurut Iqbal, upaya pembebasan WNI dilakukan atas kerja sama militer Filipina yang didukung intelijen TNI (BAIS).

"Mereka terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Akhirnya, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Sulu, Filipina Selatan," kata Iqbal.

Hariadin diculik bersama Heri Ardiansyah dan satu warga Malaysia, Jari Abdullah, di perairan Kinabatangan, Malaysia pada 5 Desember 2018 lalu.

"Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Filipina selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan SN259/4/AF," kata Iqbal.

4. Hariadin jadi WNI pertama yang tewas dalam upaya pembebasan

Instagram.com/puspentni
Instagram.com/puspentni

Dalam catatan IDN Times, Hariadin jadi WNI pertama yang tewas ketika dilakukan upaya pembebasan. Kementerian Luar Negeri mencatat, WNI memang sering dijadikan target penculikan di wilayah perairan Filipina selatan dan Malaysia.

"Sejak tahun 2016, sebanyak 36 WNI telah disandera oleh kelompok bersenjata. Dari jumlah itu, seluruhnya berhasil dibebaskan, namun satu orang sandera WNI meninggal dalam proses pembebasan itu," kata Iqbal.

Turut berduka bagi keluarga Hariadin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us