Relawan Jokowi Projo Siap Lawan Politik Identitas di Pemilu 2024
Dok.Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Jokowi (Projo), Handoko, memastikan pihaknya akan melawan pemanfaatan politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebagaimana diketahui, politik identitas mendadak jadi perbincangan hangat publik, usai Partai Ummat menegaskan akan mengusung hal tersebut di 2024.
Baca Juga: Projo Bantah Bubar pada 2024, Tunggu Arahan Jokowi
1. Projo akan lawan pihak yang manfaatkan politik identitas
Sekjen Pro Jokowi (Projo) Handoko saat ditemui di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)Handoko menegaskan, arah politik Indonesia pada Pemilu 2024 sudah jelas, di mana gagasan yang dipakai parpol tidak memanfaatkan politik identitas.
Bahkan, Projo memastikan akan melawan berbagai pihak yang menggunakan politik identitas sebagai kepentingan elektoral jelang kontestasi. politik.
"Tidak boleh, kan kalau soal politik identitas kita sudah clear juga. Kan itu pasti kami tidak akan pakai lah," kata dia saat ditemui di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).
"Kita pasti kita tolak. Dan kita lawan. Bukan cuma kita tolak, kita lawan. Gitu, pasti itu, kalau urusan itu," lanjut Handoko.
Baca Juga: Projo Khawatir Gugatan Proporsional di MK Jadi Celah Tunda Pemilu
2. Politik identitas sebabkan polarisasi
Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)Menurut Handoko, politik identitas hanya menyebabkan polarisasi dan perpecahan masyarakat. Padahal, bangsa Indonesia merupakan negara majemuk yang menjunjung tinggi keberagaman.
"Kami pasti tolak karena kami akan melawan penggunaan politik apapun yang kemudian berpotensi pada pemecah belahaan bangsa, kehidupan negara," jelas dia.
Baca Juga: Projo: Ada Pihak yang Diuntungkan Jika Pemilu 2024 Ditunda
3. Projo tidak akan pernah pakai politik identitas
Diskusi Pro Jokowi (Projo) bertajuk 'Jangan Tunda Pemilu Dengan Alasan Apapun' di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)Oleh karena itu, kata Handoko, Projo tidak akan memanfaatkan politik identitas untuk mendukung calon pemimpin siapapun, termasuk ketika mendukung Jokowi pada 2019 lalu.
Selain itu, Projo secara masif juga akan mengampanyekan edukasi bahayanya politik identitas.
"Ya tentu kami sebagai organisasi massa yang berkarakter politik tentu kami melakukan langkah-langkah lah seperti biasanya. Kamapnye mungkin, macem-macem. Masalah langkahnya kan nanti masih kita rumuskan," imbuh dia.
Baca Juga: Protes Keras Soal Politik Identitas, Bawaslu Akan Tegur Partai Ummat
Topik:
Berita Terkini Lainnya
