Projo Bantah Bubar pada 2024, Tunggu Arahan Jokowi

Jakarta, IDN Times - Relawan pendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Pro Jokowi membantah soal potensi bubar jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Diketahui, Projo dan relawan lainnya tidak lagi bisa mendukung Jokowi untuk maju sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Artinya, mereka harus memilih tokoh lain untuk didukung sebagai capres.
1. Projo tidak bubar

Bendahara Umum Projo Panel Barus menegaskan organisasinya tidak akan bubar. Menurut dia, Projo juga memiliki arti sebagai negeri atau rakyat, sehingga penggunaan nama organisasi relawan tersebut masih terbilang umum dan cocok untuk dukung capres lainnya.
"Gak (bubar di 2024), Projo itu kan artinya negeri atau rakyat. Kalau dalam bahasa Jawa kuno, bahasa sansekerta itu artinya bisa 'negeri', bisa 'rakyat'. Artinya Projo itu orang-orang yang mencintai negeri dan rakyatnya, jadi gak ada masalah," kata dia saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).
2. Terkait pembubaran Projo akan dibicarakan lebih lanjut dengan Jokowi

Lebih lanjut, terkait bubarnya Projo atau tidak, Panel menegaskan, akan dibicarakan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Oktober 2024.
Adapun pada 20 Oktober 2024 merupakan agenda pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden terpilih.
"Masalah Projo bubar atau tidak, nanti kita obrolin lagi sama Pak Jokowi setelah Oktober 2024, karena Projo ada ini karena Pak Jokowi," ucap dia.
"Gak mungkin Projo ada kalau gak ada Jokowi," sambung Panel.
3. Kepemimpinan harus regenerasi

Panel tak memungkiri, kepemimpinan di Indonesia harus regenerasi. Di sisi lain, seluruh masyarakat Indonesia punya hak yang sama untuk maju pada Pilpres 2024, namun tentunya harus sesuai undang-undang yang berlaku.
"Jadi masalah regenerasi kepemimpinan nasional di 2024 siapapun punya hak. Bukan hanya Pak Anies, Pak Airlangga punya hak, Pak Ganjar punya hak, semuanya punya hak yang sama. Siapapun lah, Mas AHY, Ridwan Kamil, Ibu Khofifah. Itu kan pemimpin-pemimpin yang berprestasi," imbuh dia.