Protes Keras Soal Politik Identitas, Bawaslu Akan Tegur Partai Ummat

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja memastikan pihaknya akan memberikan teguran ke Partai Ummat terkait penggunaan politik identitas.
"Wah itu kami protes keras. Kami akan tegur pihak yang bersangkutan," kata dia kepada awak media, Senin (20/2/2023).
1. Politik identitas sebabkan polarisasi

Bagja menegaskan, Bawaslu punya konsentrasi dan keprihatinan terhadap politisasi identitas. Menurutnya, penggunaan politik identitas jelang pemilu bisa mengakibatkan polarisasi sebagaimana yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu.
"Politik identitas akan menjunjung eskalasi polarisasi," tutur dia.
2. Bawaslu imbau parpol tak pakai politik identitas

Dia mengimbau kepada seluruh parpol, termasuk Partai Ummat agar tidak manfaatkan politik identitas untuk pemilu. Karena, berpotensi menciptakan kegaduhan di ruang publik. Kelompok antar suku maupun agama akan saling bergesekan satu sama lain karena tersulut provokasi politik identitas.
"Itu yang harusnya disadari oleh teman-teman Partai Ummat bahwa dirinya lebih baik, yaitu silakan. Tapi kemudian bahwa orang lain jelek, itu kan jadi masalah dong. Misalkan agamanya lebih baik, ya pasti akan repot kedepannya," ucap Bagja.
"Jangan seperti itu, ada ruang publik dan demokrasi. Inikan kesepakatan bersama dalam UUD bahwa republik ini didirikan atas lima agama yang diakui di republik ini," imbuh dia.
3. Partai Ummat soal politik identitas

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menjelaskan alasan partainya mendukung gagasan politik identitas. Bahkan dia menegaskan, Partai Ummat merupakan parpol dengan politik identitas.
"Ada baiknya saya garis bawahi yes we are identity political party," kata dia saat menggelar konferensi pers Rakernas Partai Ummat I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).
Pendiri partai berlambang bintang emas ini menjelaskan, Partai Ummat mengusung gagasan tersebut karena menilai setiap parpol harusnya memiliki identitas politik.
Sebaliknya, kata Amien Rais, jika parpol tanpa identitas politik maka akan hampa, seperti robot dan zombi.
"Kita mengusung identitas, karena kalau sebuah parpol tidak punya identitas itu gak ada bedanya dengan robot bahkan seperti zombi, zombi itu mayat berjalan," ucap dia.
Mantan Ketua MPR RI ini mengatakan, parpol tanpa politik identitas justru bahaya, karena seperti tak memiliki moral, nurani, dan gagasan ideologi.
"Karena gak ada lagi isi moralnya, nurani, otaknya juga tercabut ya sehingga ini menjadi berbahaya sekali," tutur Amien Rais.
Dia lantas menegaskan, politik identitas sebenarnya sangat lumrah dipakai di negara maju. Sebagai contoh, di Jerman di mana partai dengan identitas agama tertentu berhasil mendapat elektoral yang tinggi. Parpol di Indonesia seharusnya tak menutup mata atas pencapaian di salah satu negara maju Eropa tersebut.
"Saya katakan, bahkan di Jerman, yang negara Eropa paling makmur, paling stabil dan hebat ekonominya, itu (parpol) pemenang kedua itu adalah partai kristen demokrat. Tahun 2021 kemarin itu mendapat 18,5 persen sehingga kita ini terus terang ketika melihat dunia menjadi terbuka wawasan kita. Tapi kalau cuma ngorek di dalam, terus hebat-hebatan sendiri ya ternyata kita ketinggalan zaman," ucap dia.