131 Orang Tewas dalam Kebakaran di Chile

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas kebakaran di Chile meningkat jadi 131 orang. Selain itu, lebih dari 300 orang dilaporkan masih hilang akibat insiden ini.
Dilansir dari BBC, Rabu (7/2/2024), kebakaran di Valparaiso ini disebut sebagai kebakaran paling mematikan sepanjang sejarah Chile.
Akibat kebakaran ini, dua kota lainnya juga terdampak yaitu Quilpe dan Villa Alemana, lantaran cuaca sangat kering dan angin kencang.
1. Keadaan darurat ditetapkan di Chile

Kebakaran hutan di Chile telah terjadi selama beberapa hari. Presiden Gabriel Boric telah mengumumkan hari berkabung nasional.
Boric juga telah mengumumkan keadaan darurat sejak Sabtu sore. Dia mengambil keputusan itu setelah terbang dengan helikopter di atas daerah yang terkena dampak.
Selain itu, pihak berwenang memberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 waktu setempat sejak Sabtu. Pada Jumat hingga Sabtu, seluruh blok rumah yang berada di lereng bukit sekitar Vina del Mar terlihat terbakar.
2. Ada 8 ribu hektar wilayah hangus terbakar
Laporan pada Sabtu menyebutkan, ada 92 kebakaran hutan di bagian tengah dan selatan Chile. Suhu musim panas juga tinggi mencapai sekitar 40 derajat celcius.
Warga yang tinggal di daerah jauh dari lokasi kebaran diimbau tetap di rumah agar mobil pemadam kebakaran (damkar), ambulans, dan kendaraan darurat bisa bergerak leluasa di jalanan.
Menteri Dalam Negeri, Carolina Toha, mengatakan, kebakaran di Vina del Mar telah menghanguskan setidaknya 8 ribu hektare.
Di bagian lereng bukit tepi timur, beberapa blok rumah hangus jadi abu. Mobil-mobil terbakar berjejer di jalanan.
"19 helikopter serta lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke wilayah tersebut untuk membantu memadamkan api," kata Toha.
3. Kebakaran diyakini disengaja
Belum diketahui apa penyebab pasti kebakaran hutan yang meluas ke wilayah penduduk tersebut. Menurut Rodrigo Mundaca, Gubernur Valparaiso, beberapa kebakaran terjadi secara sengaja.
"Kebakaran ini bermula dari empat titik yang menyala secara bersamaan. Sebagai pihak berwenang, kami harus bekerja keras untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab," katanya.
Ada tiga tempat perlindungan yang telah didirikan. Empat rumah sakit dan tiga panti jompo harus dievakuasi. Dua terminal bus hancur dan sekitar 1.600 orang kehilangan tempat tinggal.