Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

20 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon sejak Perang Hamas-Israel

Bendera Lebanon berkibar. (Unsplash.com/Charbel Karam)

Jakarta, IDN Times – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pada Senin (23/10/2023), melaporkan 19.646 orang yang menjadi pengungsi internal di Lebanon. Perpindahan tersebut sebagian besar dilakukan oleh mereka yang melarikan diri dari wilayah selatan Lebanon, sementara beberapa orang juga pindah dari daerah lain.

Banyak orang yang melarikan diri dari Lebanon selatan telah pindah ke utara menuju kota pesisir Tirus, yang berjarak 18 kilometer dari perbatasan. IOM mulai melacak pergerakan pengungsi pada 8 Oktober, sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel dan serangan balasan Israel di Gaza.

“Kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat seiring berlanjutnya ketegangan lintas batas,” kata juru bicara IOM Mohammed Ali Abunajela, dilansir Al Jazeera.

1. Serangan ke Lebanon

Milisi Hizbullah (cfr.org)

Ketika Israel meningkatkan serangannya di Gaza, kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan berbasis di Lebanon telah meningkatkan serangannya terhadap Israel.

Israel pun melakukan serangan lintas batas dan pemboman di Lebanon, sementara kelompok Palestina juga melancarkan upaya infiltrasi terbatas ke Israel.

Beberapa komunitas telah diperintahkan untuk mengungsi di Israel, sementara ribuan orang di Lebanon telah meninggalkan kota-kota perbatasan ke wilayah lain di selatan atau ke daerah yang lebih dekat ke ibu kota Beirut.

“Di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan peningkatan kemiskinan yang signifikan di seluruh populasi di Lebanon, pengungsian internal dapat menambah tekanan pada sumber daya masyarakat yang menampungnya,” kata Abunajela.

2. Pengungsian di tengah krisis ekonomi

Bendera Lebanon berkibar. (Unsplash.com/Charbel Karam)

Anggota parlemen dari Tyre, Inaya Ezzeddine, mengatakan migrasi tersebut memberikan tekanan pada keluarga yang menampung para pengungsi dan pemerintah yang sedang berjuang melawan krisis ekonomi.

“Perang ini terjadi di tengah krisis ekonomi yang sangat besar dan masyarakat tidak mempunyai perbekalan,” kata Ezzeddine dikutip dari Reuters, seraya menambahkan bahwa sekitar 6 ribu orang mengungsi di Tyre dan tiga sekolah digunakan untuk menampung para migran.

“Kami tidak bisa membuka semua sekolah karena sekolah masih beroperasi. Setiap sekolah yang kami buka untuk pengungsi, kami melarang siswanya untuk menggunakannya,” tambahnya.

3. Keterlibatan Hizbullah

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Hizbullah mungkin ikut perang untuk mendukung Hamas. Para analis telah memperingatkan bahwa Hizbullah dapat meningkatkan keterlibatannya jika Israel melancarkan invasi darat ke Gaza.

Hizbullah mengatakan 27 pejuangnya tewas dalam bentrokan sejak 7 Oktober. Sumber keamanan Lebanon mengatakan 11 pejuang dari kelompok Palestina di Lebanon, yang bersekutu dengan Hizbullah, juga tewas.

Sementara itu, militer Israel mengatakan tujuh tentaranya tewas di sepanjang wilayah perbatasan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us