Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Islandia Darurat Erupsi Usai Diterpa Ratusan Gempa Bumi

ilustrasi (Unsplash.com/Toby Elliot)
ilustrasi (Unsplash.com/Toby Elliot)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Islandia mengumumkan keadaan darurat pada Sabtu (11/11/2023), setelah khawatir dengan ledakan gunung berapi di wilayahnya. Pengumuman disampaikan usai rentetan gempa bumi dahsyat mengguncang Semenanjung Reykjanes.

Gempa bumi menandakan peningkatan aktivitas gunung yang dapat memicu erupsi. Perintah evakuasi juga diberikan kepada ribuan warga sebagai langkah pencegahan timbulnya korban jiwa.

Berikut ini adalah empat fakta pengumuman status keadaan darurat Islandia, negeri yang dijuluki sebagai The Land of Fire and Ice.

1. Gempa bumi dahsyat beruntun

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir The Guardian, setidaknya ada dua gempa bumi yang terasa hingga ibu kota Reykjavik, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat gempa di utara Grindavik. Getaran itu menyebabkan jendela dan benda-benda di dalam rumah berguncang.

Gempa terbesar dicatat memiliki kekuatan magnitudo 5,2. Polisi menutup jalan utara-selatan menuju Grindavik pada Jumat usai beberapa ruas jalan tersebut rusak akibat gempa.

Sekitar 24 ribu gempa telah tercatat di semenanjung tersebut sejak akhir Oktober. Hampir 800 gempa tercatat antara tengah malam hingga pukul 14.00 waktu setempat pada Jumat.

2. Evakuasi dan peringatan penerbangan

Dalam analisisnya, IMO melaporkan akumulasi magma di bawah tanah pada kedalaman sekitar 5 kilometer. Jika magma itu bergerak ke permukaan, hal itu dapat menyebabkan letusan gunung berapi.

Dilansir Associated Press, polisi memutuskan untuk mengevakuasi Grindavik. Kota berpenduduk 3.400 jiwa itu berada di Semenanjung Reykjanes, yang menjadi jalur koridor magma di bawahnya.

"Pada tahap ini, tidak mungkin untuk menentukan secara pasti apakah dan di mana magma akan mencapai permukaan," kata IMO.

Otoritas berwenang juga menaikkan level peringatan penerbangan jadi oranye. Ini mengindikasikan risiko letusan gunung berapi berbahaya bagi penerbangan. Karena, letusan dapat memuntahkan abu ke atmosfer yang dapat menyebabkan mesin jet mati, merusak sistem kendali penerbangan dan mengurangi jarak pandang.

3. Ancaman gempa bumi yang lebih besar

ilustrasi kota di Islandia (Unsplash.com/real_jansen)
ilustrasi kota di Islandia (Unsplash.com/real_jansen)

Sudah terjadi tiga kali letusan gunung berapi di Semenanjung Rekyjanes sejak 2021 yakni pada Maret, Agustus 2022 dan Juli 2023. Namun letusan tersebut jauh dari daerah berpenduduk.

Aktivitas seismik kali ini disebut sangat mirip dengan yang terlihat sebelum letusan pada 2021. Dilansir CNN, Badan Perlindungan Sipil Islandia mengatakan telah terbentuk terowongan magma di bawah tanah yang bisa mencapai Grindavik.

Meski begitu, belum diketahui kapan atau di mana magma akan menembus permukaan.

"Gempa bumi mungkin menjadi lebih besar dari yang sudah terjadi, dan rangkaian kejadian ini dapat menyebabkan letusan. Namun, masih belum ada tanda-tanda magma mendekati permukaan. Kemajuannya dipantau secara ketat," kata badan tersebut.

4. Islandia Negeri Api dan Es

ilustrasi (Unsplash.com/Toby Elliot)
ilustrasi (Unsplash.com/Toby Elliot)

Sebagai negara yang memiliki julukan Negerinya Api dan Es, Islandia memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif. Negara itu terbagi menjadi dua lempeng tektonik, dengan bagian barat termasuk bagian lempeng Amerika Utara dan bagian timur termasuk lempeng Eurasia.

Dilansir Visit Iceland, di antara pertemuan lempeng tersebut, ada retakan yang berisi magma sebagai penyambungnya. Gumpalan magma dalam jumlah besar di bawah tanah mengangkat kerak ke atas permukaan laut, sehingga membuat pulau Islandia tumbuh sekitar 2 centimeter setiap tahun.

Islandia menjadi salah satu wilayah vulkanik paling aktif di dunia. Rata-rata negara itu mengalami peristiwa vulkanik setiap empat tahun sekali. Penduduk juga mendapat manfaat dari energi panas bumi yang besar.

Lebih dari 85 persen perumahan di negara ini menggunakan aliran setrum dari tenaga panas bumi alami. Sumber air panas juga banyak di temukan di sebagian besar wilayah Islandia.

Interaksi gunung berapi dan gletser menghasikan produktivitas abu vulkanik besar. Ini menyuburkan tanah dan menciptakan pantai berpasir hitam yang indah, yang kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us