4 Negara Tolak Izin Bersandar, Kapal Pesiar AS Terombang-ambing

Bangkok, IDN Times - Nasib satu kapal pesiar Holland America Line Westerdam sedang terombang-ambing di laut lepas setelah empat negara menyatakan menolak memberi izin bersandar. Sebanyak 2.257 tamu dan kru di dalam kapal yang dioperasikan oleh perusahaan pesiar asal Miami, Amerika Serikat, itu pun kebingungan.
Westerdam berangkat dari Singapura pada 16 Januari lalu dan dijadwalkan mengakhiri perjalanan di Yokohama, Jepang, pada 15 Februari. Akan tetapi, Yokohama sedang melakukan perangnya sendiri melawan virus corona.
Kapal pesiar Diamond Princess sedang bersandar di kota tersebut dalam status karantina. Per Rabu (12/2), ada 174 tamu dan satu petugas karantina yang positif terinfeksi virus corona.
1. Kru Westerdam mengatakan tak ada kasus virus corona di kapal

Setidaknya sejak 6 Februari setelah Diamond Princess mengumumkan ada tamu yang tertular virus corona, Westerdam menegaskan bahwa situasi di kapal baik-baik saja. "Kami tak punya alasan untuk percaya ada kasus virus corona di atas kapal, meski laporan media mengatakan lain," tulis pihak Westerdam di situs resminya.
Westerdam menunda bergabungnya kru yang berangkat dari Tiongkok daratan, sedangkan yang terbang dari wilayah lain melalui transit di negara itu telah berpindah rute. Westerdam sendiri sempat berhenti di Hong Kong pada 1 Februari lalu untuk berangkat lagi menuju Taiwan dan Jepang dalam perjalanan selama 14 hari.
2. Jepang, Taiwan, Guam, dan Filipina menolak izin masuk bagi Westerdam

Kapal berusaha meminta izin kepada Taiwan untuk bersandar, tapi ditolak. Focus Taiwan melaporkan pada 4 Februari lalu bahwa pemerintah setempat memberlakukan larangan masuk bagi kapal pesiar mana pun yang setidaknya sejak pertengahan Januari telah mengunjungi Tiongkok, Hong Kong atau Macau.
Pemerintah Filipina juga melarang Westerdam untuk masuk ke wilayahnya. Pernyataan pemerintah yang dikutip Safety at Sea, menyebut alasannya adalah karena Westerdam membawa ratusan penumpang dari Hong Kong saat berhenti di pulau itu pada awal Februari lalu. Presiden Rodrigo Duterte sendiri menolak izin kunjungan warga Tiongkok daratan, Hong Kong dan Macau.
Westerdam pun beralih ke Guam yang kemudian mendapat hasil serupa. Gubernur Guam, Lou Leon Guerrero, seperti dikutip Pacific Daily News, menjelaskan negaranya tidak siap memeriksa, mengarantina dan merawat ribuan pasien non-penduduk di saat bersamaan.
"Sementara kami sedih atas nasib setiap penumpang MS Westerdam, kewajiban kami adalah untuk melindungi masyarakat Guam," ujarnya.
Westerdam juga terpaksa tak bisa mengakhiri perjalanan di Jepang. Dikutip The Japan Times, Perdana Menteri Shinzo Abe menegaskan bahwa pemerintahnya menolak izin bersandar bagi Westedam karena khawatir adanya infeksi virus corona secara massal di wilayahnya.
Menurut pemerintah, ada beberapa warga negara Jepang di kapal itu. Belum diketahui apa rencana Jepang selanjutnya.
3. Thailand dilaporkan ikut menolak Westerdam untuk masuk ke perairannya

Pada 12 Februari, Westerdam mengumumkan bahwa para penumpang dan kru akan berhenti di Laem Chabang, Bangkok, Thailand. Mereka dijadwalkan tiba pada 13 Februari. Dari Bangkok bisa kembali pulang ke rumah masing-masing. Hanya saja, laporan terbaru mengindikasikan ini gagal terjadi.
Melalui sebuah pesan di akun Facebook pribadinya pada Selasa (11/2), Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan negaranya menolak Westerdam untuk masuk dan bersandar di Pelabuhan Laem Chabang. Westerdam pun mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut.
"Kami secara aktif berusaha menyelesaikan masalah ini dan akan memberikan pemberitahuan terbaru saat sudah tersedia," tulis Westerdam. "Kami tahu ini membingungkan bagi para tamu dan keluarga mereka, dan kami sangat mengapresiasi kesabaran mereka."
