Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bandara Aalborg Denmark Kembali Dibuka Usai Serangan Drone Misterius

Ilustrasi bendera Denmark. (unsplash.com/Mark König)
Ilustrasi bendera Denmark. (unsplash.com/Mark König)
Intinya sih...
  • Denmark menyebut aktivitas drone di wilayah udaranya sebagai serangan hibrida. Pesawat-pesawat nirawak terbang di sekitar bandara dengan lampu orientasi menyala, dan tiga bandara lainnya juga terdampak.
  • Serangkaian serangan drone pada infrastruktur ancam keamanan Denmark. Insiden terjadi setelah penutupan bandara utama Kopenhagen karena penampakan drone, memicu kekhawatiran akan keterlibatan Rusia.
  • Wilayah NATO lainnya juga mengalami serangan drone serupa. Negara Eropa lain seperti Norwegia, Estonia, Polandia, Bulgaria, dan Rumania juga disasar oleh pesawat tak berawak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bandara Aalborg di Denmark akhirnya dibuka kembali pada Jumat (26/9/2025) pukul 00:35 waktu setempat. Ini setelah ditutup sebanyak dua kali dalam dua hari berturut-turut pada akhir bulan ini karena dugaan aktivitas drone atau pesawat tak berawak.

Penutupan pertama di bandara yang digunakan untuk penerbangan komersial dan militer tersebut terjadi selama sekitar tiga jam pada 24 September, setelah lebih dari satu drone terlihat di wlayah udaranya. Lalu, penutupan kedua pada 25 September sekitar pukul 23:40 waktu setempat, dan berlangsung singkat kurang dari satu jam, dilansir The Straits Times.

Kejadian terbaru ini merupakan serangkaian dari insiden serupa yang mendorong otoritas Denmark untuk memperingatkan NATO dan Uni Eropa.

1. Denmark menyebut aktivitas drone di wilayah udaranya sebagai serangan hibrida

Menurut pihak kepolisian, pesawat-pesawat nirawak tersebut tampak terbang di sekitar bandara dengan lampu orientasi menyala, sehingga terlihat jelas. Namun, pihak berwenang memutuskan untuk tidak mencoba menembak jatuh pesawat-pesawat tak berawak itu.

Tiga bandara di Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup juga terdampak. Untuk diketahui, Skrydstrup adalah pangkalan udara yang menampung beberapa jet tempur militer Denmark, F-35 dan F-16 .

Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, menggambarkan insiden tersebut sebagai bagian dari serangan hibrida, yang menggabungkan taktik militer dan tindakan rahasia dengan tujuan menimbulkan ketakutan atau ketidakstabilan. Ia menyebut operasi drone tersebut profesional dan sistematis.

Para pejabat negara itu mengatakan masih belum jelas siapa dalang di balik penerbangan pesawat tak berawak malam hari itu. Denmark belum mempublikasikan informasi apapun.

2. Serangkaian serangan drone pada infrastruktur ancam keamanan Denmark

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen. (x.com/Statsmin)
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen. (x.com/Statsmin)

Dilansir Euro News, insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah bandara utama negara itu, Kopenhagen, ditutup karena penampakan drone. Dampak dari pesawat tak berawak itu menyebabkan penghentian penerbangan di ibu kota Denmark selama berjam-jam pada 22 September 2025.

Hal ini memicu kekhawatiran keamanan Eropa bahwa Rusia mungkin berada di balik penerbangan di atas bandara terbesar di kawasan itu. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa keterlibatan Moskow tidak dapat dikesampingkan.

Kremlin telah membantah tuduhan keterlibatannya dalam insiden pesawat tak berawak itu. Kedutaan Besar Rusia di Kopenhagen dengan tegas menolak spekulasi tidak masuk akal. Pihaknya menggambarkan situasi tersebut sebagai provokasi yang direncanakan, dikutip dari Anadolu Agency.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut insiden Kopenhagen sebagai serangan paling serius terhadap infrastruktur penting Denmark hingga saat ini.

"Kami sepakat bahwa NATO akan bekerja sama dengan Denmark dalam hal-hal yang dapat kami lakukan bersama, guna menjamin keselamatan dan keamanan," kata Frederiksen di X.

3. Wilayah NATO lainnya juga mengalami serangan drone serupa

Bendera NATO. (twitter.com/mofa_kr)
Bendera NATO. (twitter.com/mofa_kr)

Denmark sedang mempertimbangkan apakah akan menggunakan Pasal 4 NATO, yang memungkinkan anggota untuk meminta konsultasi jika merasa terancam. Negara tersebut juga berencana mengambil tindakan pencegahan yang lebih kuat dan mungkin aturan baru yang akan memberikan operator infrastruktur lebih banyak kebebasan untuk bertindak melawan drone.

BBC melaporkan, selain Denmark, serangan pesawat tak berawak dalam beberapa minggu terakhir juga menyasar wilayah udara negara Eropa lainnya, yakni Norwegia, Estonia, Polandia, Bulgaria, dan Rumania. Semuanya berada di sisi timur NATO.

Merespons hal itu, Estonia dan Polandia sama-sama menerapkan Pasal 4 NATO bulan ini. Tindakan ini diambil setelah pesawat tempur Rusia memasuki wilayah udara Estonia selama 12 menit, dan sekitar 20 drone Rusia melanggar wilayah udara Polandia dan ditembak jatuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Momen Kader Teriak "Lanjutkan" saat Mardiono Pidato di Muktamar PPP

27 Sep 2025, 17:14 WIBNews