Venezuela Mau Ringkus Gembong Narkoba untuk Redam Ketegangan dengan AS

- AS dan Venezuela berunding untuk menyelesaikan ketegangan
- Militer AS di Karibia tidak cukup besar untuk menginvasi Venezuela
- AS berencana adakan serangan untuk ringkus penyelundup narkoba di dalam Venezuela
Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menawarkan bantuan untuk Amerika Serikat (AS) dalam meringkus gembong narkoba. Tawaran ini untuk merayu dan menurunkan tensi imbas pengiriman militer AS di Laut Karibia.
“Saya mengajak Anda, Presiden AS, Donald Trump untuk mempromosikan perdamaian lewat dialog konstruktif dan kesepahaman yang sama bagi seluruh kawasan Amerika Latin,” ungkapnya pada Jumat (26/9/2025), dikutip The Latin Times.
Sebelumnya, Maduro sudah mengumumkan rencana untuk menerapkan situasi darurat di negaranya. Rencana tersebut diambil untuk melindungi warga dari ancaman militer AS.
1. AS dan Venezuela berunding untuk menyelesaikan ketegangan
Perwakilan AS dalam perundingan, Richard Grenell mengaku sudah menerima surat tawaran perundingan tersebut dari Maduro. Ia menyebut, sudah berkunjung ke Venezuela dan berbicara dengan Maduro.
“Saya sudah duduk di sebelah Nicolas Maduro dan sudah melanjutkan dialog dengan timnya. Saya berartikulasi mengenai posisi America First dan saya percaya bahwa kami akan mampu mencapai sebuah kesepakatan,” terangnya.
Selama ini, Grenell kerap dikritik dari sejumlah pejabat lainnya karena mencoba untuk mencari jalur rekonsiliasi terhadap masalah di Venezuela. Namun, sejumlah pihak pemerintahan menyebut Grenell sudah tidak ikut lagi dalam perwakilan khusus untuk urusan Venezuela.
2. Militer AS di Karibia tidak cukup besar untuk menginvasi Venezuela
Mantan Kuasa Hukum Kementerian Luar Negeri AS, Brian Finucane menyebut, militer Venezuela yang berada di pesisir Venezuela tidak cukup untuk menginvasi. Meskipun jumlah militer AS di Karibia cukup banyak.
“Meskipun jumlahnya signifikan, militer AS di Karibia tersebut bukanlah didesain untuk melancarkan invasi ke Venezuela. Saya tidak percaya Trump punya perut untuk melancarkan aksi militer, terutama menyerang terduga teroris,” tuturnya.
Survei yang dilakukan perusahaan Inggris, Panterra mengatakan bahwa dua per tiga dari 1.200 responden di Venezuela menyebut Maduro bukanlah presiden resmi. Maka dari itu, banyak pihak di dalam negeri yang mendukung rencana AS untuk melengserkan Maduro.
3. AS berencana adakan serangan untuk ringkus penyelundup narkoba di dalam Venezuela
Pejabat militer AS menyebut bahwa terdapat rencana untuk menargetkan penyelundup narkoba di dalam teritori Venezuela. Rencana serangan ini akan dimulai dalam beberapa pekan ke depan.
“Serangan di dalam Venezuela dapat terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Namun, presiden belum menyetujui apapun. Eskalasi militer terbaru dari AS adalah bagian dari hasil Maduro tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menghentikan arus penyelundupan narkoba dari negaranya,” paparnya, dikutip dari NBC News.
Sementara itu, rencana yang masih didiskusikan adalah fokus dari serangan menggunakan drone kepada penyelundup dan gembong narkoba. Selain itu, menargetkan laboratorium pembuatan narkoba di Venezuela.