Selamati Maria Ressa, Filipina: Pers Hidup dengan Sehat di Negara Ini

Maria Ressa meraih Nobel Perdamaian 2021

Jakarta, IDN Times – Kantor Kepresidenan Filipina, Rodrigo Duterte, memberi selamat kepada jurnalis Maria Ressa yang memenangkan Nobel Perdamaian 2021. Pemerintah menyebut prestasi Ressa sebagai ‘kemenangan bagi seorang warga Filipina’.

Sebagai informasi, jurnalis Maria Ressa dan Dmitry Muratov asal Rusia berhasil meraih Nobel Perdamaian. Penyelenggara Nobel mengakui kontribusi dua jurnalis itu dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi dan pers di negaranya masing-masing.

"Ini adalah kemenangan bagi seorang Filipina dan kami sangat senang untuk itu," kata juru bicara presiden, Harry Roque, pada Senin (11/10/2021) dikutip dari Reuters.

“Tentu saja ada individu yang merasa Maria Ressa masih harus membersihkan namanya di depan pengadilan,” tambahnya.

1. Kemenangan Ressa disebut sebagai tamparan untuk Duterte

Selamati Maria Ressa, Filipina: Pers Hidup dengan Sehat di Negara IniPresiden Filipina, Rodrigo Duterte (Website/ibtimes.co.uk)

Pernyataan di atas merujuk pada pertarungan hukum antara Ressa dengan Duterte. Melalui platform Rappler, Ressa menentang kebijakan Duterte dalam memberantas narkoba, yang dianggapnya melanggar hak asasi manusia karena telah membunuh ribuan orang.

Sebaliknya, Duterte menyebut media yang didirikan pada 2012 itu sebagai penghasut. Dia juga menyebut Rappler sebagai ‘outlet berita palsu’ dan alat intelijen Amerika Serikat (AS), tuduhan yang sangat tidak masuk akal bagi Ressa.

Banyak warga Filipina yang menyambut penghargaan tersebut. Para kritikus memaknai penghargaan itu sebagai teguran kepada Duterte yang kerap mengkritik Rappler.

Ressa tercatat sebagai orang Filipina pertama yang memenangkan Nobel Perdamaian. Bersama Muratov, mereka juga tercatat sebagai jurnalis pertama yang meraih penghargaan bergengsi itu sejak Carl von Ossietzky dari Jerman memenangkannya pada 1935.

Baca Juga: Top! Jurnalis Maria Ressa-Dmitry Muratov Raih Nobel Perdamaian 2021

2. Pemerintah tegaskan kebebasan pers hidup dan sehat di Filipina

Selamati Maria Ressa, Filipina: Pers Hidup dengan Sehat di Negara IniIlustrasi Pers (IDN Times/Mardya Shakti)

Sekalipun mengapresiasi kemenangan Ressa, pemerintah Filipina membantah berbagai tuduhan soal ketiadaan kebebasan pers dan berpendapat. Roque juga menegaskan bahwa konflik dengan Rappler murni perkara hukum, bukan upaya yang ditargetkan oleh Duterte.

“Pers Filipina hidup dan sehat, bukan karena Marria Ressa,” ujar Roque.

Senator Leila de Lima, yang dipenjara sejak 2016 terkait narkoba yang diajukan oleh Kementerian Kehakiman, meyebut bahwa Nobel Perdamaian sebagai ‘tamparan di wajah’ Duterte, demikian diberitakan The Straits Times.

Namun, sekali lagi Roque menyampaikan, kemenangan Ressa tidak ada kaitannya dengan pembatasan peran pers di Filipina.

“Ini bukan tamparan bagi pemerintah. Semua orang tahu, tidak ada yang disensor di Filipina,” ujar Roque.

3. Ressa memiliki berbagai persoalan hukum dengan Duterte

Selamati Maria Ressa, Filipina: Pers Hidup dengan Sehat di Negara IniANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez

Setidaknya 10 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan terhadap Ressa. Awal tahun ini, dia kembali dijerat dengan tuduhan fitnah di dunia maya.

"Dia (Ressa) adalah penjahat yang dihukum karena pencemaran nama baik dunia maya, dan dia menghadapi kasus lain di Filipina,” kata dia, merujuk pada aturan yang melarang pihak asing mendanai atau memiliki media massa di Filipina.

Selain Rappler, Duterte juga diketahui mengejar pemilik Philippine Daily Inquirer, surat kabar terbesar yang dituduh bersekongkol dengan saingan politiknya.

Pada kesempatan lain, Ressa berharap gaya kepemimpinan Duterte tidak memecah belah warga Filipina.

“Saya mohon, satukan bangsa ini. Jangan pisahkan kami," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran berita ANC.

Baca Juga: CEO Media Filipina Maria Ressa Divonis Bersalah dan Terancam Dibui

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya