Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Armenia Tarik Embargo Impor Barang Turki Mulai Januari

Ilustrasi bendera Armenia. (instagram.com/lanas.captured.moments)
Ilustrasi bendera Armenia. (instagram.com/lanas.captured.moments)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Armenia pada Kamis (30/12/2021) telah menarik embargo impor produk Turki ke negaranya. Hal ini dilakukan setelah Turki dituding melakukan dukungan dan mengirimkan persenjataan ke Azerbaijan di tengah konflik Nagorno-Karabakh pada September 2020.

Selama ini, hubungan antara Armenia dan Turki juga terus memburuk setelah pecahnya konflik dengan Azerbaijan tersebut. Bahkan, perbatasan antara kedua negara sudah ditutup sejak Armenia memisahkan diri dari Uni Soviet. 

1. Embargo impor resmi ditarik mulai 1 Januari 2022

Pengangkatan larangan impor produk Turki di Armenia resmi diberlakukan mulai Sabtu (1/1/2021). Sebelumnya, kebijakan tersebut sudah diterapkan sejak 31 Desember 2020 selama enam bulan lamanya dan diperpanjang kembali pada Juni 2021. 

Dilansir dari RFE/RL, Kementerian Ekonomi Armenia sebenarnya sudah merancang proposal untuk memperpanjang larangan impor selama enam bulan. Namun, rancangan tersebut tidak jadi dimasukkan dalam agenda pemerintahan. 

Pada pertemuan kabinet pemerintahan tanggal 30 Desember lalu juga memutuskan untuk tidak memperpanjang embargo impor produk asal Turki. Sementara, hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pasar ekspor produk Armenia ke ke luar negeri, termasuk ke negara tetangganya Turki. 

2. Armenia sedang menjajaki normalisasi hubungan diplomatik dengan Turki

Armenia dan Turki juga tengah dalam tahap melangsungkan normalisasi dalam beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, keduanya juga sudah menyetujui pembukaan rute penerbangan langsung antara kedua negara. 

Dilaporkan dari Daily Sabah, pada 15 Desember lalu, Turki sudah menunjuk mantan Dubes Turki di AS bernama Serdar Kılıç sebagai perwakilan untuk mendiskusikan langkah normalisasi dengan Armenia. Sementara, Armenia menunjuk Deputi Juru Bicara Parlemen Ruben Rubinyan sebagai representatif khususnya untuk berdialog dengan Turki.

Sedangkan perundingan antara keduanya akan dilangsungkan di Moskow, tapi masih belum ada kepastian tanggal penyelenggaraannya. 

3. Armenia sempat akan menormalisasi hubungan dengan Turki pada 2009

Turki dan Armenia sebelumnya telah berhasil mencapai kesepakatan untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan membuka perbatasan kedua negara sejak 2009. Sayangnya, hal itu belum disahkan oleh Turki lantaran meminta Armenia untuk menarik pasukannya dari Nagorno-Karabakh. 

Pada musim gugur 2020, Armenia dan Azerbaijan terlibat peperangan selama enam minggu terkait wilayah Nagorno-Karabakh. Perang itu telah mengakibatkan 6.500 korban tewas dan berakhir usai Armenia menyerahkan sebagian besar teritori yang dikuasainya kepada Azerbaijan, dilansir dari laman RFE/RL

Daily Sabah melaporkan, hubungan Armenia dan Turki diketahui sangat rumit lantaran keenganan Turki untuk mengakui genosida warga Armenia di Anatolia pada tahun 1915. Namun, Turki menganggap insiden itu sebagai pertempuran yang kedua pihak sama merasakannya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us