AS-Filipina Gelar Latihan Militer Terbesar, Libatkan 17 Ribu Militer!

Jakarta, IDN Times - Filipina dan Amerika Serikat (AS) Pada Selasa (10/4/2023) meluncurkan latihan militer terbesarnya. Latihan akan berlangsung sampai 28 April dan melibatkan lebih dari 17.600 personel.
Latihan militer gabungan melibatkan latihan tembakan langsung. Ini termasuk latihan serangan roket yang menenggelamkan kapal di perairan Laut China Selatan dan Selat Taiwan, perairan yang kini jadi sengketa.
China telah bersengketa dengan banyak negara di Asia Tenggara, khususnya untuk batas perairan Laut China Selatan. Selain itu, saat ini sedang terjadi ketegangan antara Beijing dengan Taiwan.
AS yang mendukung Taipei memperkuat busur aliansi Indo-Pasifik dalam kemungkinan terjadi konfrontasi.
1. Latihan militer sebagai upaya pencegahan serangan

Salah satu sengketa batas Laut China Selatan yang hangat adalah antara China dengan Filipina. Presiden Ferdinan Marcos kekeh mempertahankan teritorialnya dengan menggelar latihan militer bersama AS.
Dilansir Politico, latihan militer terbaru melibatkan sekitar 12.200 personel militer dari AS dan 5.400 prajurit militer dari Filipina. Selain itu, ada 111 mitra Australia yang ikut serta dalam latihan itu.
Selama latihan militer, kapal perang Amerika, jet tempur serta rudal Patriot, peluncur roket HIMARS, dan Javelin anti-tank akan dipertunjukkan.
"Kami tidak memprovokasi siapa pun hanya dengan melakukan latihan. Ini sebenarnya bentuk pencegahan. Pencegahan adalah ketika kita mencegah pihak lain menyerang kita," kata Michael Logico, juru bicara militer Filipina.
2. Tidak ada hubungannya dengan perkembangan Taiwan
Latihan militer Filipina dengan AS diberi nama Operasi Balikatan. Ini merupakan latihan militer dengan serangkaian kegiatan termasuk melakukan tembakan langsung pada sasaran tiruan di Laut China Selatan.
Operasi Balikatan digelar satu hari usai China merampungkan simulasi menyerang Taiwan. Namun, menurut pejabat militer AS dan Filipina, operasi gabungan ini tidak boleh dilihat sebagai tanggapan terhadap perkembangan di Taiwan, dikutip BBC.
Latihan militer gabungan itu sudah direncanakan sejak bulan lalu. Saat Marcos berkuasa di Filipina, Manila melakukan kesepakatan dengan Washington. Mereka mengizinkan penempatan pasukan AS di empat pangkalan angkatan laut baru. Tiga dari pangkalan itu berada di utara Pulau Luzon, bagian daratan Filipina terdekat ke Taiwan.
3. Latihan merebut pulau yang diduduki musuh
Dalam penjelasan Michael Logico, latihan gabungan akan melibatkan pengeboman dan serangan udara serta artileri darat dan pesisir yang terkoordianasi. Dia mengatakan bahwa para pasukan harus dapat menembak ke sasaran, dengan diperkirakan merupakan ancaman nyata yakni musuh menyusup dari laut.
Dilansir Associated Press, jenis latihan lain akan digelar di provinsi Palawan barat yang menghadap Laut China Selatan. Di wilayah itu, akan digelar latihan perebutan pulau yang diduduki oleh musuh, kata Logico.
Skenario lapangan seperti itu akan menguji kemampuan sekutu dalam gabungan menembakkan senjata, berbagi informasi dan intelijen, komunikasi antara unit manuver, operasi logistik, serta operasi amfibi, kata Kedutaan Besar AS di Manila.
Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Filipina bertemu rekan-tekan AS di Washington pada Selasa. Mereka membahas kehadiran militer AS di Filipina dan mengusulkan patroli angkatan laut bersama.