Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS: Iran Diam-diam Percepat Produksi Senjata Nuklirnya 

Gedung Putih Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/AmericanXplorer13)

Jakarta, IDN Times – Temuan intelijen baru-baru ini membuat Amerika Serikat (AS) yakin bahwa Iran ingin menciptakan senjata nuklir untuk waktu yang lebih cepat. Teheran disebut ingin uranium yang diperkaya bisa dijadikan senjata dalam hitungan bulan, bukan tahun.

”Namun pejabat AS menyatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, belum membuat keputusan akhir untuk mengembangkan bom nuklir,” dikutip dari New York Times, Senin (3/2/2025).

Laporan intelijen itu muncul saat pengaruh regional Iran berada pada titik terlemahnya dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat AS yakin bahwa kemunduran proksi Iran, Hamas dan Hizbullah, membuat posisinya tak lagi signifikan.

Terlebih lagi, runtuhnya rezim Bassar Al-Assad di Suriah menutup aksesnya untuk transfer senjata ke berbagai milisi yang didukungnya melalui wilayah Suriah.

1. Iran kembangkan rudal yang bisa jangkau Eropa

Disebutkan bahwa ada bukti yang menunjukkan Iran kini mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir yang bisa menjangkau hingga Eropa. Rudal nuklir tersebut dikembangkan menggunakan desain Korea Utara.

Salah satu fasilitas yang ditandai Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) sebagai lokasi senjata nuklir adalah fasilitas rudal Shahrud, yang dijalankan oleh Organisasi Penelitian Pertahanan Lanjutan Iran dan Korps Garda Revolusi Islam.

NCRI memperkirakan bahwa hulu ledak nuklir yang dikembangkan di lokasi tersebut akan dipasang pada rudal Ghaem-100 dan mampu menjangkau hingga Yunani. Setidaknya ada tiga peluncur roket yang berhasil dilaporkan di fasilitas Shahrud.

”Peluncuran roket tersebut diduga disembunyikan sebagai bagian dari peluncuran satelit,” klaim NCRI.

IRGC berencana untuk menguji peluncuran roket Ghaem yang lebih canggih dalam beberapa bulan mendatang. Fasilitas pengujian lainnya dilaporkan terletak di tenggara Semnan, tempat Teheran mengembangkan rudal Simorgh berdasarkan desain Korea Utara. Sebagian situs Semnan juga tersembunyi di bawah tanah.

2. Iran tak punya pilihan lain

Pengembangan senjata nuklir Iran dilakukan karena Iran kini tak punya pilihan lain. Beberapa pejabat AS yakin serangan Israel ke sejumlah situs di Iran pada tahun lalu membuat sistem pertahanan Iran kian melemah.

”Pejabat AS sekarang percaya bahwa Iran mungkin melihat kemampuan nuklir sebagai pencegah yang diperlukan terhadap potensi tindakan militer dari AS atau Israel,” lapor New York Times.

Iran juga terus mengumpulkan uranium yang kemudian diperkaya. Meski begitu, pengembangan hulu ledak nuklir tetap harus melalui proses yang lebih rumit dan memerlukan banyak waktu.

3. Pemerintah AS siap berdiplomasi dengan Iran

Menlu Iran, Abbas Araghchi (kanan), bertemu dengan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi di Wina, Austria, pada 6 Mei 2021. (commons.wikimedia.org/IAEA)

Kemampuan nuklir Iran kemungkinan menjadi fokus pembicaraan anatara Presiden AS, Donald Trump, bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Trump sebelumnya telah mempertimbangkan untuk mengambil jalan diplomasi dengan Iran. Ia tak ingin masalah nuklir Iran berkembang lebih jauh.

”Mudah-mudahan, itu dapat diselesaikan tanpa harus mengkhawatirkannya. Akan sangat baik jika itu dapat diselesaikan tanpa harus melangkah lebih jauh,” katanya di awal pelantikannya.

Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, juga menyatakan minatnya untuk berunding.

Namun beberapa ahli mengatakan kemungkinan Pezeshkian dan Kementerian Luar Negeri Iran tak mengetahui banyak perihal senjata nuklir Iran. Sebab, sebagian besar program tersebut diawasi oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us