AS, Jepang, dan Korsel Akan Berbagi Data Rudal Korut

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk saling berbagi data seputar rudal Korea Utara (Korut). Rencana tersebut akan dimulai pada Desember
Keputusan ini diambil setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu mitranya Shin Won Sik di Seoul. Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara mengikuti pertemuan secara daring.
Pertemuan tiga menteri tersebut membicarakan penguatan kerja sama trilateral dalam menghadapi situasi keamanan yang meningkat. Ini pertama kalinya ketiga menteri pertahanan tersebut melakukan pertemuan.
1. Untuk memahami data rudal balistik Korut secara lebih baik

Salah satu yang dibahas dalam pertemuan trilateral tersebut adalah data rudal Pyongyang secara real time.
"Para menteri ketiga negara menilai bahwa persiapan mekanisme pembagian waktu nyata (real-time sharing) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masing-masing negara dalam mendeteksi dan menilai rudal Korut, saat ini sedang dalam tahap akhir," kata Kementerian Pertahanan Korsel pada Minggu (12/11/2023), dikutip dari Yonhap.
Tujuan dari berbagi data rudal Korut itu untuk berbagi peringatan dini dan mendeteksi serta menilai peluncuran rudal balistik Pyongyang secara lebih baik.
2. Bersama mengecam Pyongyang
Tiga menteri pertahanan yang melakukan pertemuan, mengecam peningkatan kerja sama Korut dengan Rusia
Dilansir VOA News, Washington DC, Seoul dan Tokyo berjanji akan bekerja sama secara erat demi mencapai tujuan bersama, yakni denuklirisasi menyeluruh Korut. Langkah itu dinilai sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Awal tahun ini, Korut melakukan dua uji coba rudal balistik antarbenua yang berbahan bakar padat. Rudal itu bernama Hwasong-18. Pyongyang juga diyakini sedang bersiap meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya, usai mengalami kegagalan pada Mei dan Agustus.
3. Rencana latihan militer trilateral akhir tahun

Para pejabat Seoul menjelaskan, kerja sama trilateral itu juga menyepakati rencana latihan militer pada akhir tahun ini, yang digelar bersama secara sistematis dan efisien yang akan dimulai pada Januari tahun depan.
"Mereka (menteri pertahanan tiga negara) juga sepakat untuk terus memperluas pelatihan trilateral ke berbagai bidang di masa depan," kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Secara terpisah, Kepala Staf Gabungan AS, Charles Q. Brown, melakukan kunjungan perdana ke Korsel sejak mulai menjabat pada Oktober. Dia melakukan pembicaraan dengan timpalannya dan membahas provokasi yang dilakukan secara terus-menerus oleh Pyongyang, termasuk peluncuran rudal.
Brown menegaskan, AS tetap berkomitmen terhadap pertahanan Korsel, katanya dikutip dari Reuters.