Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Larang Penerbangan Sipil ke Haiti Selama 30 Hari 

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) melarang penerbangan sipil menuju Haiti selama 30 hari.

Larangan ini diberlakukan setelah pesawat maskapai Spirit Airlines ditembak saat akan mendarat di Port-au-Prince, ibu kota Haiti, pada Senin (4/11/2024). Insiden ini melukai seorang pramugari dan memaksa bandara ditutup sementara waktu.

Kekerasan ini terjadi bersamaan dengan pelantikan perdana menteri baru di negara yang tengah dilanda ketidakstabilan politik dan meningkatnya aksi kekerasan kelompok bersenjata.

Pelarangan penerbangan dianggap perlu untuk memastikan keselamatan serta mengantisipasi peningkatan ketegangan yang mengancam keamanan warga lokal.

1. Menghindari risiko lebih lanjut

Penembakan terhadap pesawat Spirit Airlines menandakan peningkatan kekerasan bersenjata yang terjadi di sekitar ibu kota Port-au-Prince, kota yang dikuasai oleh geng bersenjata.

"Kami prihatin atas keselamatan penumpang dan kru pesawat. Langkah ini diambil untuk menghindari risiko lebih lanjut," ungkap juru bicara FAA dalam pernyataannya, dilansir dari ABC News.

Penutupan bandara Port-au-Prince ini akan berlaku hingga 18 November, sementara penerbangan akan dialihkan ke Cap Haïtien, kota di wilayah utara yang relatif lebih aman.

2. Dampak larangan terhadap bantuan kemanusiaan

Larangan penerbangan berdampak signifikan terhadap distribusi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh warga Haiti, terutama di Port-au-Prince yang merupakan pusat krisis. Akses terbatas ke wilayah ini membuat distribusi bantuan pangan dan medis terhambat.

"Kami melakukan segala upaya untuk menjaga kelancaran operasi di tengah situasi sulit ini. Kami mendesak agar kekerasan segera dihentikan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan." kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dilansir dari CNN.

Dujarric menyatakan bahwa gangguan ini menyebabkan penundaan dalam pengiriman bantuan dan pembatalan distribusi uang tunai yang dijadwalkan untuk masyarakat di area yang terdampak kekerasan.

3. Kondisi mencekam di Ibu Kota Port-au-Prince

Pada Selasa (12/11/2024), sebagian besar wilayah Port-au-Prince tampak sepi akibat gelombang kekerasan yang membuat warga ketakutan. Polisi bersenjata berat dengan kendaraan lapis baja terlihat berjaga di sekitar bandara untuk mengawasi pergerakan kendaraan.

Suasana di jalanan begitu lengang, hanya sesekali terlihat kendaraan yang melintas. Lembaga pendidikan, bank, dan kantor pemerintahan tutup sebagai antisipasi keamanan. Sementara itu, suara tembakan masih terdengar di beberapa wilayah, menandakan bahwa situasi belum sepenuhnya aman.

"Penembakan terhadap pesawat adalah tindakan terorisme. Negara-negara yang membantu Haiti harus mengakui kelompok bersenjata ini sebagai kelompok teroris," ujar Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, dikutip dari The Guardian.

Kekerasan di Haiti terus meningkat sejak pelantikan perdana menteri sementara baru, Alix Didier Fils-Aimé, yang diharapkan dapat memulihkan kestabilan politik dan keamanan negara tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma Sijati
EditorSanggar Sukma Sijati
Follow Us