Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Australia Tambah Kuota Mahasiswa Asing pada 2026

Bendera Australia
Bendera Australia (unsplash.com/Amber Weir)
Intinya sih...
  • Prioritas untuk Asia Tenggara dalam kebijakan baru.
  • Akses hunian nyaman bagi mahasiswa diutamakan.
  • Pendidikan di Australia sangat diminati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia pada Senin (4/7/2025), resmi mengumumkan kenaikan batas kuota mahasiswa asing sebesar 9 persen untuk tahun 2026. Kebijakan ini mengubah batas sebelumnya yaitu 270 ribu mahasiswa menjadi 295 ribu mahasiswa, dengan Asia Tenggara mendapat prioritas dalam seleksi aplikasi.

Keputusan tersebut dikeluarkan di tengah upaya pemerintah menyeimbangkan kebutuhan sektor pendidikan tinggi dengan kontrol terhadap laju migrasi dan lonjakan harga properti yang sempat terjadi akibat rekor jumlah pendatang asing.

1. Prioritas untuk Asia Tenggara dalam kebijakan baru

Menteri Pendidikan Australia, Jason Clare, menyampaikan bahwa kebijakan ini bertujuan memastikan pertumbuhan pendidikan internasional berjalan sejalan dengan kepentingan nasional.

“Kami ingin sektor ini berkembang secara berkelanjutan, mendukung mahasiswa dan universitas, serta menguntungkan Australia secara menyeluruh," ujar Clare, dilansir Arab News.

Wakil Menteri Pendidikan Internasional, Julian Hill, menjelaskan bahwa prioritas akan diberikan kepada mahasiswa asal Asia Tenggara sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat hubungan diplomatik di kawasan tersebut.

“Sangat penting bagi masa depan soft power Australia untuk terus menghadirkan pelajar terbaik dari tetangga kita di Asia Tenggara, agar mereka membawa sedikit Australia dalam hidup mereka setelah lulus nanti,” ujar Hill, dikutip Economic Times.

Kebijakan ini sekaligus berupaya mengurangi ketergantungan Australia pada mahasiswa asal China dan India, yang selama ini merupakan dua kelompok mahasiswa asing terbesar di negara tersebut.

2. Akses hunian nyaman bagi mahasiswa diutamakan

Pemerintah mengumumkan bahwa dua pertiga dari 295 ribu kursi akan dialokasikan untuk universitas, sementara sisanya diperuntukkan bagi lembaga pelatihan kejuruan (VET). Universitas besar wajib membuktikan bahwa mahasiswa asing maupun domestik mendapatkan akses terhadap hunian yang aman dan layak. Universitas yang merekrut lebih banyak mahasiswa dari Asia Tenggara akan mendapat pertimbangan khusus untuk kuota yang lebih besar.

Menurut pernyataan resmi pemerintah, setiap universitas dapat mengajukan penambahan kuota jika mampu meningkatkan partisipasi mahasiswa dari Asia Tenggara atau menambah ketersediaan akomodasi untuk mahasiswa.

“Kami ingin memastikan sistem pendidikan internasional tumbuh secara berkualitas dan membawa manfaat dalam jangka panjang, bukan sekadar memperbesar jumlah,” ujar Jason Clare dalam rilis resminya.

Langkah ini juga didukung peningkatan pengawasan pada lembaga penyedia akomodasi mahasiswa untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi.

3. Pendidikan di Australia sangat diminati

Keputusan menaikkan batas kuota ini muncul setelah sebelumnya pemerintah mengumumkan pembatasan jumlah mahasiswa asing pada 2024 untuk menekan laju migrasi dan harga perumahan. Pemerintah bahkan menggandakan biaya visa pelajar dan memperketat proses perpanjangan izin tinggal selama 12 bulan terakhir.

Di tahun keuangan 2023, Australia telah memberikan hampir 600 ribu visa pelajar, menandai lonjakan tajam pasca-pandemi COVID-19. Sektor pendidikan internasional menjadi sumber devisa terbesar keempat Australia, dengan kontribusi lebih dari 51 miliar dolar Australia (Rp542,1 triliun) pada perekonomian 2024.

CEO Universities Australia, Luke Sheehy, menyebut kenaikan kuota ini sebagai kebijakan masuk akal dalam menanggapi tuntutan pertumbuhan sektor pendidikan internasional, sekaligus memperkuat posisi Australia sebagai destinasi utama bagi pelajar luar negeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us