Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Australia Resmi Blokir YouTube untuk Anak di Bawah 16 Tahun

YouTube (unsplash.com/Christian Wiediger)
YouTube (unsplash.com/Christian Wiediger)
Intinya sih...
  • Penelitian menunjukkan dampak negatif YouTube pada anak, dengan 37% anak usia 10-15 tahun melaporkan terkena konten berbahaya, termasuk kekerasan dan ujaran kebencian.
  • Pemerintah Australia mengumumkan pelibatan YouTube dalam larangan media sosial anak atas tekanan industri dan pernyataan resmi Perdana Menteri Australia serta Menteri Komunikasi.
  • Juru bicara YouTube merespons kebijakan pemerintah, menyatakan kesetujuannya untuk mengurangi dampak negatif daring dan menegaskan akan meninjau langkah selanjutnya.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia secara resmi menambahkan YouTube ke dalam daftar media sosial yang dilarang diakses oleh anak-anak, pada Rabu (30/7/2025). Keputusan ini merupakan revisi terhadap kebijakan sebelumnya yang sempat mengecualikan platform berbagi video milik Alphabet tersebut.

Langkah Australia ini menjadikan negara tersebut sebagai pelopor dalam regulasi ketat penggunaan media sosial bagi remaja, terutama setelah data terbaru menunjukkan tingginya paparan konten berbahaya di antara pengguna usia muda.

1. Penelitian ungkap dampak negatif YouTube pada anak

Pada Juni 2025, Komisioner eSafety Australia, Julie Inman Grant, secara terbuka mendesak pemerintah untuk meninjau ulang pengecualian terhadap YouTube dalam Rancangan Undang-Undang Larangan Media Sosial untuk Remaja di bawah 16 tahun.

“YouTube tidak kebal. Penelitian kami menemukan 37 persen anak usia 10 hingga 15 tahun melaporkan pernah terkena konten berbahaya di platform ini, angka tertinggi dibanding situs lain,” ujar Grant.

Menurut regulator, desain algoritma YouTube seperti ‘autoplay’ dan rekomendasi otomatis menjerumuskan anak pada materi yang tidak pantas serta sulit dikendalikan. Hal ini diperkuat dengan bertambahnya laporan akses ke konten kekerasan dan ujaran kebencian di kalangan pengguna remaja sejak awal 2025.

2. Tekanan industri dan respon pemerintah

Pada Rabu (30/7/2025), pemerintah Australia akhirnya mengumumkan pelibatan YouTube dalam larangan media sosial anak. Tekanan dari Facebook, Instagram, TikTok, dan Snapchat pun memengaruhi kebijakan ini agar adil di semua platform.

“Media sosial membawa tanggung jawab sosial dan tidak diragukan bahwa anak-anak Australia terkena dampak buruk dari platform daring, karena itu saya hentikan,” kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dalam pernyataan resminya, dilansir US News.

Menteri Komunikasi, Anika Wells, juga menyatakan bahwa algoritma predator tidak boleh diarahkan ke anak-anak, serta menekankan pentingnya perlindungan digital di bawah umur.

3. Sikap dan pernyataan resmi YouTube

Juru bicara YouTube menanggapi kebijakan ini melalui blog resmi perusahaan.

“Kami sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi dampak negatif daring. Namun, YouTube adalah platform berbagi video dengan koleksi konten berkualitas, bukan media sosial,” tulis perwakilan YouTube, dilansir Arabnews.

Pihak YouTube menegaskan akan meninjau langkah selanjutnya dan melanjutkan dialog dengan pemerintah. Mereka juga mempersoalkan perubahan keputusan pemerintah yang semula sempat berkomitmen mengecualikan YouTube dari larangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us