Eric Adams Wakili Demokrat di Pemilu Regional New York City

Kampanyenya untuk memberantas kriminal dan diskriminasi

New York City, IDN Times - Eric Adams akhirnya terpilih mewakili Partai Demokrat dalam Pemilu Regional Walikota New York City setelah berhasil menyingkirkan beberapa kandidat di satu partai yang sama pada hari Selasa, 6 Juli 2021, waktu setempat. Selama berkampanye, ia berjanji untuk memberantas kriminal serta diskriminasi yang terjadi akhir-akhir ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia berpeluang menjadi pemimpin kulit hitam kedua di kota itu

Dilansir dari BBC, Eric Adams, yang juga merupakan mantan kapten polisi, berjanji untuk bersikap keras terhadap kejahatan telah dinyatakan sebagai pemenang sekaligus mewakili Partai Demokrat untuk menjadi Calon Walikota New York City. Saat ini masih menjabat sebagai Presiden Brooklyn dan kemungkinan akan menjadi pemimpin kulit hitam kedua di kota tersebut. Pada bulan Juni 2021 lalu, angka kejahatan di kota New York City menunjukkan mengalami kenaikan sebesar 22 persen dalam 12 bulan terakhir serta penembakkan naik 73 persen.

Hal inilah yang membuat Adams, satu-satunya calon dengan latar belakang penegakan hukum, diunggulkan dalam kandidat Partai Demokrat New York City. Adams memimpin perolehan suara dengan selisih 8.400 suara atas calon Demokrat lainnya, Kathryn Garcia, dengan persentase 1 persen. Ketiga calon lainnya telah mengajukan untuk mempertahankan opsi untuk menantang hasil dan jika tidak ada yang melakukannya, kemenangan Adams dapat disertifikasi paling cepat pekan depan.

Kathryn Garcia merupakan mantan komisaris sanitasi New York City, berkampanye sebagai teknokrat dan pemecah masalah yang terbukti serta calon lainnya, Maya Wiley, mendapatkan dukungan progresif, termasuk dari anggota DPR Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez.

2. Adams lebih berfokus pada pendekatan sentris 

Eric Adams Wakili Demokrat di Pemilu Regional New York CityEric Adams (berkemeja putih) saat berkampanye bertemu dengan banyak orang menjelang Pemilu Partai Demokrat untuk New York City. (Twitter.com/ericadamsfornyc)

Adams akan menjadi calon kuat dalam Pemilu Regional New York City melawan calon dari Partai Repulik, Curtis Sliwa dan Demokrat sendiri sudah melebihi jumlah 7-to-1 di kubu Partai Republik di New York City. Adams dikenal sebagai seorang Demokrat moderat yang menentang adanya gerakan menggunduli polisi. Adams sering berbicara mengenai identitas gandanya sebagai veteran polisi 22 tahun dan seorang pria kulit hitam yang mengalami kebrutalan polisi sendiri saat masih remaja, tepatnya saat masih berusia 15 tahun.

Memulai karier di politik, Adams memenangkan kursi Senat negara bagian dari Brooklyn pada tahun 2006 lalu dan Adams membuat kesan dengan pidato berapi-api yang mendukung hak pernikahan sesama jenis pada tahun 2009 lalu, tepat 2 tahun sebelum legislator Negara Bagian New York meloloskan RUU Kesetaraan Pernikahan. Jika dia menjadi walikota, Adams akan mengawasi anggaran hampir sebesar 100 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1.449 triliun di kota terbesar di Amerika Serikat.

Rencana pengeluaran yang disahkan pada bulan Juni 2021 lalu oleh Walikota New York City saat ini, Bill de Blasio, meningkatkan anggaran polisi sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp2,9 triliun, setahun setelah ia mengalihkan dana sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp14,5 miliar dari anggaran NYPD di tengah gerakan defund-the-police.

Baca Juga: New York: Kekerasan Senjata adalah Darurat Bencana

3. Proses pemungutan suara di Pemilu Pendahuluan berakhir tanggal 22 Juni 2021 lalu 

Eric Adams Wakili Demokrat di Pemilu Regional New York CityEric Adams (berkemeja putih) ketika memberikan hak suaranya pada tanggal 22 Juni 2021 lalu. (Twitter.com/ericadamsfornyc)

Pemungutan suara di Pemilu Pendahuluan untuk mencari kandidat mewakili Partai
Demokrat dan Partai Republik berakhir pada tanggal 22 Juni 2021 lalu. Pengembalian awal menunjukkan Adams memimpin, tetapi warga New York harus menunggu puluhan ribu surat suara yang tidak hadir untuk dihitung dan untuk putaran tabulasi yang dilakukan di bawah sistem pilihan peringkat yang baru. Di bawah sistem tersebut, pemilih memberi peringkat hingga 5 calon walikota sesuai urutan preferensi.

Calon dengan suara yang paling sedikit dieliminasi dan surat suara yang diberikan untuk mereka didistribusikan kembali ke pesaing yang masih aktif, berdasarkan preferensi pemilih, sampai hanya 2 calon yang tersisa. Pengalaman pertama New York City dengan sistem dalam Pemilu Regional New York bergelombang di mana saat suara sedang dihitung pada tanggal 29 Juni 2021 lalu, pejabat Pemilu setempat melakukan penghitungan dengan secara tidak sengaja memasukkan sebanyak 135 ribu surat suara lama. Penghitungan suara yang salah diposting selama beberapa jam sebelum pejabat mengakui kesalahannya dan menurunkannya.

Meski pada akhirnya, kesalahan tersebut tidak berdampak pada hasil akhir tersebut.

Baca Juga: New York: Kekerasan Senjata adalah Darurat Bencana

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya