Mengerikan! 6 Bayi di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Listrik Padam

Pemadaman di RS Al Shifa sebabkan 20 orang meninggal

Jakarta, IDN Times - Pemadaman listrik di Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza selama pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas Palestina membuat 20 pasien meninggal dunia. Mirisnya, enam di antaranya merupakan bayi yang lahir prematur.

"Enam bayi prematur dan sembilan orang terluka yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit meninggal dunia hari ini karena pemadaman listrik," kata Direktur RS Al-Shifa Mohamed Abu Slima kepada Anadolu, dilansir dari ANTARA, Senin (13/11/2023).

1. Israel tolak pengiriman BBM ke RS

Mengerikan! 6 Bayi di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Listrik PadamApi dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Kondisi ini juga terjadi pada Minggu (12/11/2023), Abu Slima mengatakan tujuh pasien dalam perawatan intensif telah kehilangan nyawa mereka di fasilitas medis terbesar di Gaza tersebut.

“Mereka semua meninggal karena Israel menolak untuk mengizinkan pengiriman bahan bakar minyak untuk rumah sakit. Sekarang, masih ada 33 bayi prematur di rumah sakit," ujar Abu Slima.

.

Baca Juga: Israel Targetkan RS Al Shifa, 37 Bayi Prematur Terancam

2. Israel lancarkan serangan tanpa henti

Mengerikan! 6 Bayi di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Listrik Padamilustrasi jalur gaza (news.un.org)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu mengeklaim bahwa pemerintahnya telah menawarkan BBM ke rumah sakit tersebut tetapi pengirimannya dihalangi oleh Hamas.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Presiden Israel Bantah Serang Rumah Sakit al-Shifa di Gaza 

3. Israel klaim serangan tewaskan 11 ribu warga Palestina

Mengerikan! 6 Bayi di RS Al Shifa Gaza Meninggal akibat Listrik PadamIlustrasi Palestina (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman)

Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 11.100 warga Palestina dan meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah yang diblokade, menurut pihak berwenang Palestina di daerah kantong tersebut.

Israel memperkirakan jumlah korban jiwa di pihaknya hampir 1.200 orang.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya