Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elon Musk dan Pemerintah Jerman Ribut di Twitter soal Migran

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pemilik X, Elon Musk, terlibat adu tweet dengan pemerintah Jerman setelah ia mengkritik misi penyelamatan migran yang baru-baru ini dilakukan oleh kelompok kemanusiaan di Laut Mediterania.

Musk, pada Jumat (29/9/2023), membagikan video dari akun Radio Genoa, yang menunjukkan para migran dan pekerja bantuan di atas kapal. Unggahan itu mengkritik Jerman karena mendanai badan amal yang menyelamatkan migran di Mediterania, sementara mendukung kelompok sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berani mengambil tindakan keras terhadap masalah migrasi.

“Apakah masyarakat Jerman mengetahui hal ini?” tulis Musk dalam repost-nya.

Kementerian Luar Negeri Jerman kemudian membalas cuitan tersebut, dengan  menulis. “Ya. Dan itu disebut menyelamatkan nyawa.”

Musk menjawab bahwa dia ragu masyarakat Jerman mendukung tindakan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa pengiriman migran dengan kapal-kapal Jerman ke wilayah Italia dapat melanggar kedaulatan Roma.

“Jadi kamu sebenarnya bangga akan hal itu. Menarik,” balasnya kepada Kementerian Luar Negeri.

1. Rencana Jerman untuk membantu migran bikin kesal Italia

Pekan ini, pemerintahan kiri-tengah Berlin mengonfirmasi bahwa mereka memberikan dukungan finansial kepada tiga organisasi non-pemerintah Jerman, Mereka beroperasi di Mediterania dan secara teratur membawa migran ke Italia.

Berita itu membuat marah pemerintah sayap kanan Italia, yang sedang berjuang menghadapi peningkatan tajam arus migran. Data Kementerian Dalam Negeri Italia menunjukkan, sebanyak 132.867 migran tiba di negara tersebut dengan perahu sepanjang 2023.

“Berlin berpura-pura tidak menyadari bahwa, dengan melakukan hal itu, maka akan menyebabkan kesulitan bagi negara yang secara teori seharusnya menjadi teman,” kata Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto.

Meningkatnya kekhawatiran mengenai migrasi tampaknya akan meningkatkan dukungan terhadap AfD yang anti-migran. Partai tersebut saat ini berada di urutan kedua dalam jajak pendapat nasional.

2. Lebih dari 220 ribu permohonan suaka ke Jerman

Migrasi telah menjadi topik perdebatan yang hangat di Jerman menjelang pemilu pada 8 Oktober di negara bagian Bavaria dan Hesse. Pejabat pemerintah dan oposisi saling berdebat mengenai cara terbaik untuk menangani peningkatan jumlah migran yang datang.

Banyak kota dan komunitas di seluruh Jerman telah memperingatkan bahwa mereka mulai kehabisan ruang untuk menampung para pendatang, dan tidak cukupnya taman kanak-kanak serta sekolah.

Selama Januari hingga Agustus tahun ini, lebih dari 220 ribu orang telah mengajukan permohonan suaka ke Jerman. Sepanjang 2022, sekitar 240 ribu orang mencari perlindungan di negara itu, dikutip Associated Press

3. Musk mulai melibatkan dirinya ke politik

Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, akhir-akhir ini semakin banyak melibatkan dirinya ke dalam dunia politik.

Pada Kamis (28/9/2023), Musk berkunjung ke perbatasan Meksiko-AS untuk bertemu dengan politisi lokal dan penegak hukum. Dalam pertemuan itu, ia mendesak pendekatan dua arah untuk merombak undang-undang imigrasi AS.

Dilansir Reuters, ketertarikan Musk pada masalah imigrasi bersinggungan dengan kepentingan bisnisnya sendiri. Gigafactory Tesla Berlin-Brandenburg di Jerman memproduksi kendaraan Model Y dan sel baterai. Di Texas, Tesla mengoperasikan pabrik di Austin dan Space X mengoperasikan fasilitas pengujian serta peluncuran besar di Pantai Teluk Texas di Boca Chica dekat Brownsville.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us