Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Estonia Ogah Terima Warga Ukraina yang Kabur dari Rusia, Kenapa?

ilustrasi bendera Estonia (pixabay.com/David_Peterson)

Jakarta, IDN Times - Estonia telah melarang masuk sekelompok warga Ukraina yang datang dari Rusia. Menurut laporan The Moscow Times pada Rabu (17/08/2022), para warga Ukraina tampaknya melarikan diri dari kota pelabuhan Mariupol yang telah digempur pasukan Rusia. 

Walau tak berbatasan langsung dengan Ukraina, Estonia merupakan salah satu destinasi para pengungsi Ukraina. Setidaknya sudah ada 50 ribu pengungsi Ukraina yang ada di Estonia berdasarkan laporan The UN Refugee Agency.

1. Ada dugaan petugas perbatasan Estonia menginginkan dana dari para pengungsi

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Belum diumumkan secara pasti mengapa para pengungsi Ukraina yang datang dari Rusia ditolak memasuki Estonia. Namun, menurut laporan relawan bernama Svetlana Vodolazskaya, para pengungsi tersebut ditolak karena sudah terlalu lama di Rusia.

Selain itu, terdapat dugaan bahwa pungutan liar dilakukan oleh oknum petugas perbatasan Estonia.

Keluarga pengungsi melaporkan, mereka memberi tahu penjaga perbatasan bahwa mereka tidak dapat meninggalkan Rusia lebih awal karena tidak ada uang dan tidak ada kesempatan. Informasi itu diungkapkan oleh aktivis hak asasi manusia Rusia Grigory Mikhnov-Vaitenko, dilansir The Moscow Times

Jika laporan itu benar, hal tersebut tak sejalan dengan komitmen pemerintah Estonia yang akan membantu para pengungsi Ukraina yang menjadi korban invasi Rusia. Estonia sendiri sudah menampung 50 ribu pengungsi sejak invasi Rusia dimulai. 

2. Estonia melarang warga Rusia masuk ke wilayahnya

Pekan lalu, Estonia bersiap untuk menutup perbatasannya bagi puluhan ribu warga negara Rusia dengan visa yang dikeluarkan sebelumnya. Setidaknya tiga warga negara Rusia, termasuk seorang jurnalis, baru-baru ini ditolak masuk ke Estonia.

“Kesempatan warga Rusia untuk mengunjungi Estonia dalam jumlah besar atau mengunjungi Eropa melalui Estonia tidak sesuai dengan makna sanksi yang kami tetapkan,” kata Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Reinsalu, dilansir Associated Press.

Peraturan ini sebenarnya tak menyebut status para pengungsi asal Ukraina yang juga memiliki kewarganegaraan Rusia. Sejauh ini, banyak sekali warga Ukraina yang memiliki kewarganegaraan ganda, terutama kewarganegaraan kedua Rusia.

3. Peran Estonia dalam membantu krisis kemanusiaan di Ukraina

ilustrasi perang antara Ukraina dan Rusia (pixabay.com/Alexandra_Koch)

Selain menampung pengungsi asal Ukraina, Estonia turut andil dalam pengentasan krisis kemanusiaan di Ukraina. Setidaknya, Estonia memberikan dana krisis kemanusiaan senilai 20 juta euro atau Rp301 miliar, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Estonia.

Bantuan tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga PBB seperti Word Food Programme (WFP), UNICEF, UNHCR, dan UNFPA. Masalah penyediaan tempat tinggal permanen memang masih menjadi tantangan Estonia dalam memfasilitasi para pengungsi Ukraina.

Walau begitu, Estonia sendiri sudah membantu pengungsi Ukraina dengan sejumlah uang sebesar 900 euro atau Rp13 juta. Beberapa kota seperti Tallinn, Rakvere, Tartu, dan Pärnu ditugaskan untuk menyediakan tempat tinggal, akses lapangan pekerjaan, dan layanan psikologis kepada para pengungsi Ukraina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us