Perusahaan Jepang, Panasonic, memutuskan hubungan bisnisnya dengan Huawei pada Kamis (23/5) . Keputusan yang diambil Panasonic ini menjadi pukulan telak bagi perusahaan asal Tiongkok.
Sebelumnya Google juga memutuskan hubungan bisnis dengan Huawei. Hal itu lantaran kebijakan yang diambil Presiden Donald Trump.
Lalu apa penyebab Panasonic memutuskan hubungan dengan Huawei? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Dilansir dari The Guardian, Panasonic telah bergabung dengan daftar perusahaan yang memutuskan hubungan dengan Huawei. Mereka akan berhenti memasok beberapa komponen ke perusahaan teknologi Tiongkok ini atas masalah keamanan.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat juga mengumumkan larangan tersebut, yang mengakibatkan Google memutus hubungan dengan Huawei beberapa hari lalu.
Kami telah menghentikan semua transaksi bisnis dengan Huawei dan 68 perusahaan grupnya yang tunduk pada larangan Pemerintah Amerika Serikat," ungkap Juru bicara Panasonic, Joe Flynn.
Akibat pemutusan hubungan bisnis ini, saham Panasonic turun sekitar 1 persen ketika bergabung dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang memboikot Huawei. Panasonic sendiri merupakan pemasok komponen elektronik Huawei. Akan tetapi, baik perusahaan maupun petinggi perusahaan Panasonic menolak untuk berkomentar terkait hal ini.
Selain Panasonic, perusahaan telekomunikasi terbesar asal Inggris, BT, dikabarkan akan menghentikan penggunaan peralatan Huawei dalam elemen inti infrastruktur jaringan yang paling sensitif. Tak hanya perusahaan BT, perusahaan Inggris lainnya, ARM, juga mengatakan akan menunda kerja sama bisnis dengan Huawei, seperti yang diungkapkan oleh dokumen internal perusahaan mereka. Belum lagi dengan keterlibatan perusahaan asal Tiongkok di sektor telekomunikasi Inggris telah menjadi bahan perbincangan secara politik oleh Inggris sendiri.
Untuk memperluas boikot terhadap Huawei, pemerintah Amerika Serikat juga melobi Korea Selatan untuk tidak menggunakan Huawei. Dalam satu momen, seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan dalam pertemuan baru-baru ini dengan mitra Korea Selatan bahwa perusahaan telekomunikasi mereka, LG Uplus Corp, yang menggunakan peralatan Huawei, tidak boleh lagi melayani di wilayah sensitif Korea Selatan.
Sementara di sisi lain, Korea Selatan adalah sekutu Amerika Serikat sekaligus Tiongkok merupakan pasar ekspor terbesarnya. Dalam 4 bulan pertama tahun 2019, Tiongkok telah mengambil hampir seperempat dari total ekspor Korea Selatan.
Pemerintah Amerika Serikat sebenarnya telah berulang kali mengirimkan pesan ke Kementerian Luar Negeri Korea Selatan melalui berbagai saluran diplomatik yang menggunakan produk Huawei dapat menyebabkan masalah keamanan. Petinggi perusahaan LG Uplus mengatakan belum menerima pernyataan atau permintaan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan atau dari pihak Amerika Serikat mengenai larangan penggunaan peralatan Huawei.