Gelar KTT Tahunan Jepang-India, PM Kishida Kunjungi New Delhi

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melakukan kunjungan resmi ke India sebagai kunjungan bilateral pertamanya sebagai perdana menteri (PM) Negeri Sakura.
Kedatangan Kishida pun disambut oleh mitranya, Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pertemuan yang berlangsung di New Delhi dari tanggal 19-20 Maret 2022 tersebut untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 antara Jepang dan India, serta merayakan 70 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Tokyo dan New Delhi.
1. Jepang-India berkomitmen pada perdamaian dunia dan aturan yang berdasarkan hukum internasional

Jepang dan India kembali menegaskan kemitraan strategis dan global khusus antara kedua negara.
Dalam pernyataan bersama, kedua perdana menteri berkomitmen untuk bekerja bersama-sama menuju perdamaian, stabil, dan dunia yang sejahtera berdasarkan aturan yang menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara.
"Perlunya semua negara untuk mencari penyelesaian sengketa secara damai yang sesuai dengan hukum internasional tanpa menggunakan ancaman atau penggunaan kekerasan atau upaya apa pun untuk mengubah status quo secara sepihak," kata Kishida dan Modi dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip dari laman resmi kantor perdana menteri Jepang.
Mereka juga menegaskan kembali visi bersama mereka untuk kebebasan dan membuka kawasan Indo-Pasifik bebas dari paksaan.
Tidak lupa, Kishida mengucapkan terima kasih kepada Modi atas kehangatan dan keramahan yang diberikan pada kunjungannya ke India. Kishida juga mengundang Modi untuk mengunjungi Jepang pada pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Quad.
Pertemuan dengan para pemimpin dari Dialog Keamanan Segiempat (Quadrilateral Security Dialogue), sebuah kerangka kerja antara Jepang, Amerika Serikat (AS), Australia, dan India, kemungkinan akan berlangsung pada bulan Mei di Tokyo.
2. Jepang-India bahas krisis Ukraina

Dilansir Reuters, Jepang dan India menyatakan keseriusan mereka tentang konflik di Ukraina dan krisis kemanusiaan di sana. Perdana Menteri Modi menahan diri untuk tidak berkomentar langsung tentang Ukraina, meskipun dia mencatat bahwa insiden geopolitik 'menghadirkan tantangan baru'.
Pembicaraan tersebut terjadi di saat Tokyo sedang berusaha agar New Delhi yang secara tradisional memiliki hubungan dekat dengan Moskow, selaras dengannya dan negara-negara Barat lainnya dalam mengutuk agresi Rusia di Ukraina.
Kepada wartawan, Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengatakan bahwa kedua pemimpin (India-Jepang) telah menilai implikasi yang lebih luas terutama untuk kawasan Indo-Pasifik. Mereka menggarisbawahi pentingnya keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir di Ukraina.
Jepang sendiri telah menerapkan sanksi pada beberapa individu dan organisasi Rusia sejak tercetusnya konflik yang disebut oleh Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina. Juga, telah menerima pengungsi Ukraina.
3. Jepang akan investasikan 5 triliun yen di India

Dalam bidang ekonomi, Jepang berencana untuk menginvestasikan 5 triliun yen (sekitar Rp601 triliun) di India dalam lima tahun ke depan, dikutip dari laman resmi kantor perdana menteri Jepang.
Kerjasama ekonomi tersebut melihat dari kepuasaan atas pencapaian target investasi senilai 3,5 triliun yen (sekitar Rp420,9 triliun) yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada tahun 2014.
Dikutip dari Kyodo News, Jepang telah mendukung pembangunan infrastruktur perkotaan India, termasuk proyek untuk memperkenalkan kereta api berkecepatan tinggi Jepang ke negara Asia Selatan.
Selain itu, Suzuki Motor Corp. mengatakan akan berinvestasi senilai 150 miliar yen (sekitar Rp18 triliun) di India untuk pembuatan kendaraan listrik lokal mulai tahun 2025. Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari total 5 triliun yen dari rencana investasi publik dan swasta Jepang yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Kishida.
Penandatanganan pun berlangsung di India-Japan Economic Forum di hadapan perdana menteri kedua negara. Nantinya, pengoperasian pabrik baru yang akan dibangun untuk produksi baterai direncanakan akan dimulai pada tahun 2026.