Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Momen Rektor UI Diteriaki Zionis Saat Upacara Wisuda di Balairung Depok

(Tangkapan layar YouTube UI)
Rektor Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah di Balairung, Depok. (Tangkapan layar YouTube UI)
Intinya sih...
  • Rektor UI menargetkan dana abadi UI terkumpul Rp4 miliar
  • Ada miskomunikasi terkait sosialisasi program dana abadi
  • UI pernah dikecam karena mengundang peneliti zionis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ada momen menarik dalam acara wisuda Universitas Indonesia (UI) di Balairung, Depok pada Kamis (11/9/2025). Rektor UI, Heri Hermansyah, diteriaki zionis oleh ribuan wisudawan.

Momen itu terjadi ketika giliran wisuda mahasiswa dari Fakulitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Peristiwa tersebut direkam dalam tayangan siaran langsung di YouTube.

Mulanya, pembawa acara meminta sumbangan dana abadi UI kepada para wisudanya, alumni, dan orang tua mahasiswa. Setelah itu, pembawa acara meminta Heri untuk ikut mengajak pejabat hingga wisudawan menyumbang untuk dana abadi UI. 

Heri kemudian berkata, para pejabat UI harus memberikan contoh dengan cara ikut menyumbangkan dana abadi UI. Dia kemudian mengajak alumni UI untuk bersama-sama membesarkan UI dengan menyumbang uang ke dana abadi UI. Caranya dengan memindai kode QR yang dipampang di layar besar.

"Kemudian, Ketua Alumni UI, ayo bersama-sama kita besarkan UI. Tamu VIP, ayo kita sama-sama (sumbang dana abadi)," imbaunyanya.

Tak lama setelah itu, para wisudawan kompak berteriak zionis ke arah Heri. "Zionis! Zionis!" demikian teriakan ke arah mantan Dekan Fakultas Teknik itu.

1. Rektor UI menargetkan dana abadi UI terkumpul Rp4 miliar

(www.x.com/@kastratofe)
Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah ketika memimpin wisuda pada Kamis, 11 September 2025. (www.x.com/@kastratofe)

Meski sadar diteriaki oleh para wisudawan dengan kata zionis, Heri tak menanggapinya. Ia hanya menyebut bahwa dirinya juga merupakan alumni UI. Sehingga, ia ingin membesarkan UI dengan cara menyumbang ke dana abadi.

Heri pun memberikan tantangan untuk bisa mengumpulkan dana abadi hingga Rp4 miliar pada 2026. "Ada challenge, bulan Februari terkumpul Rp4 miliar, Rp2 miliar dari wisudawan, Rp2 miliar lagi dari kita semua, bersama-sama," kata Heri seperti dikutip dari akun YouTube UI, Jumat (12/9/2025).

2. Ada miskomunikasi terkait sosialisasi program dana abadi

Ilustrasi Universitas Indonesia (UI). (Dokumentasi Humas UI)
Ilustrasi Universitas Indonesia (UI). (Dokumentasi Humas UI)

Penjelasan kemudian datang dari Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional, Arie Afriansyah. Arie mengatakan, ada misinformasi ketika Rektor UI diteriaki Zionis oleh mahasiswa.

Menurut Arie, Rektor UI dianggap meminta dana langsung dari para wisudawan dan orang tua. Padahal, Rektor UI mengajak mereka untuk menyumbangkan dana dalam Program Dana Abadi UI.

"Sepertinya terjadi misinformasi bahwa Rektor UI meminta dana langsung dari para wisudawan dan orang tua. Sejatinya, sesi tersebut adalah perkenalan program Dana Abadi yang sedang dicapai oleh UI," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).

Arie mengatakan, kala itu merupakan sesi memperkenalkan program Dana Abadi UI kepada para wisudawan dan orang tua. Ia menambahkan, UI memiliki Dana Abadi yang dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, mulai dari pengembangan riset hingga membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial menyelesaikan studinya.

"Bahkan, jika sudah memungkinkan, UI akan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa UI yang memang sesuai kategorinya nanti," kata dia.

Arie mengatakan, sumber Dana Abadi UI tidak hanya berasal dari sumbangan wisudawan dan orang tua, tapi juga merupakan hasil kerja sama akademik hingga filantropis.

3. UI pernah dikecam karena mengundang peneliti zionis

Dokumentasi Istimewa
Universitas Indonesia ketika mengundang Peter Berkowitz dalam orasi ilmiah di program pengenalan akademik bagi mahasiswa baru. (Dokumentasi Istimewa)

Pihak UI sebelumnya mengundang peneliti pendukung Zionis dari The Hoover Institutions University of Stanford Peter Berkowitz, sebagai pemberi orasi ilmiah dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI 2025 di Kampus UI, Depok. UI pun sudah meminta maaf kepada masyarakat karena tindakannya itu.

Kepala Hubungan Masyarakat UI Arie Afriansyah mengatakan, UI kurang cermat saat memeriksa latar belakang Borkowitz. "UI meminta maaf karena kurang cermat saat melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap Berkowitz," kata Arie dalam keterangan tertulis pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Arie menjelaskan, saat memilih kandidat pembicara, UI merasa Peter Berkowitz adalah salah satu nama terbaik dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) di luar negeri. UI berdalih memilih Berkowitz karena ingin memberi perspektif dari figur institusi terkemuka di bidang STEM.

Arie mengatakan, UI memilih Berkowitz berorasi demi kepentingan akademik. "Orasi Berkowitz pun memang murni tentang apa yang diharapkan," kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Hampir 2 Jam di Qatar, Lanjut ke Abu Dhabi Bertemu MBZ

12 Sep 2025, 23:17 WIBNews