Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hamas Serahkan Lagi Jenazah Sandera Israel, Sisa Tiga di Gaza

pemandangan Jalur Gaza
pemandangan Jalur Gaza (unsplash.com/Emad El Byed)
Intinya sih...
  • Meny Godard, sandera ke-25 yang dikembalikan Hamas
  • Penyerahan jenazah dilakukan di Khan Younis
  • Israel tuduh Hamas sengaja menunda pengembalian jenazah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- Israel telah menerima jenazah sandera yang tewas, Meny Godard, dari kelompok Palestina di Gaza melalui Palang Merah pada Kamis (13/11/2025). Godard adalah warga Israel berusia 73 tahun yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Kibbutz Be'eri.

Penyerahan jenazah sandera Israel ini merupakan bagian dari implementasi fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober lalu. Pihak Israel menegaskan komitmen mereka untuk memulangkan semua sandera yang tersisa.

“Pemerintah dan seluruh badan yang mengurus orang hilang dan tawanan Negara Israel bertekad, berkomitmen, dan bekerja tanpa lelah untuk memulangkan semua sandera kita yang gugur untuk dimakamkan dengan layak di negaranya,” tutur kantor Perdana Menteri Netanyahu, dilansir The Straits Times.

1. Meny Godard, sandera meninggal ke-25 yang dikembalikan Hamas

ilustrasi bendera Israel. (unsplash.com/Taylor Brandon)
ilustrasi bendera Israel. (unsplash.com/Taylor Brandon)

Setelah diterima oleh Palang Merah, jenazah Godard langsung dibawa ke Israel untuk pemeriksaan forensik. Proses identifikasi jenazah di Pusat Kedokteran Forensik Nasional selesai kurang dari tiga jam, mengonfirmasi identitas Godard.

Meny Godard dibunuh di Kibbutz Be'eri oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) bersama istrinya, Ayelet. Jenazah Godard kemudian dibawa dan ditahan oleh kelompok sekutu Hamas tersebut. Ia baru secara resmi dinyatakan meninggal pada Desember 2023.

Dengan kembalinya jenazah Godard, kini total 25 dari 28 jenazah sandera yang tewas telah diserahkan kembali kepada Israel. Kini hanya tersisa tiga jenazah sandera lagi yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Ketiga sandera yang tersisa itu terdiri dari dua warga Israel dan satu warga negara Thailand. Sebelumnya, Hamas juga telah menyerahkan 20 sandera Israel yang masih hidup pada 13 Oktober sebagai bagian dari kesepakatan.

2. Penyerahan jenazah dilakukan di Khan Younis

Kelompok bersenjata Hamas, Brigade Qassam, membuat pernyataan bersama Palestinian Islamic Jihad (PIJ) mengenai penyerahan jenazah tersebut. Mereka menyatakan bahwa proses serah terima dilakukan pada pukul 20.00 waktu setempat.

Serah terima jenazah Godard dilakukan di area Morag, yang berlokasi di utara Khan Younis, Gaza selatan. Setelah diterima dari militan, Palang Merah mengangkut jenazah untuk diserahkan kepada militer Israel.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa jenazah tersebut akan diterima melalui upacara militer sebelum menjalani proses identifikasi. Sebelumnya, Israel sempat mengaku belum menerima pemberitahuan resmi terkait rencana penyerahan jenazah.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel telah setuju untuk mengembalikan 15 jenazah warga Palestina yang tewas untuk setiap jenazah sandera Israel yang diserahkan. Kesepakatan ini juga mencakup pembebasan hampir 2 ribu warga Palestina yang ditahan di Israel, dilansir BBC.

3. Israel tuduh Hamas sengaja menunda pengembalian jenazah

Proses pemulangan sandera yang tewas dinilai berjalan lambat, sehingga menghambat kemajuan ke fase kedua perjanjian gencatan senjata. Israel telah menuduh Hamas sengaja menunda proses pencarian dan pengembalian jenazah sandera tersebut.

"Hamas diwajibkan untuk memenuhi komitmennya kepada para mediator dan mengembalikan mereka (tiga sandera) sebagai bagian dari implementasi perjanjian,” tutur kantor Perdana Menteri Netanyahu, dilansir The New Arab.

Hamas membantah tuduhan itu dan beralasan bahwa mereka kesulitan mencari jenazah karena kerusakan di Gaza. Selain itu, proses identifikasi jenazah Palestina yang diserahkan Israel juga rumit karena kurangnya alat tes DNA di Gaza.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Kasus Bupati Ponorogo: KPK Sita 24 Sepeda, Jam Mewah, Rubicon, Hingga BMW

15 Nov 2025, 10:21 WIBNews