Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ide Trump Jadikan Kanada Negara Bagian AS Absurd dan Konyol

Menteri Pembangunan Kanada, Ahmed Hussen (tengah) saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (14/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri Pembangunan Kanada, Ahmed Hussen (tengah) saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (14/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika Serikat (AS). Hal itu langsung oleh Menteri Pembangunan Kanada, Ahmed Hussen dalam konferensi pers dengan media di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

"Kanada tidak akan pernah jadi bagian dari Amerika Serikat. Kanada adalah negara merdeka, negara berdaulat dengan sejarah dan identitas unik serta banyak aspirasi," kata Hussen.

1. Ide yang konyol dan tidak masuk akal

Ilustrasi kota kanada (pexels.com/Vincent Albos)
Ilustrasi kota kanada (pexels.com/Vincent Albos)

Lebih lanjut Hussen menyatakan, ide tentang Kanada menjadi negara bagian AS adalah tidak masuk akal dan konyol.

"(Kanada) menjadi bagian dari negara lain adalah konyol dan tidak masuk akal dan sejujurnya itu tidak pantas (diucapkan) bagi seorang sekutu, teman, dan tetangga," kata dia.

2. Trump ingin Kanada jadi negara bagian AS

Donald Trump (youtube.com/EL PAIS)
Donald Trump (youtube.com/EL PAIS)

Keinginan menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS disampaikan langsung oleh Presiden Donald Trump. Trump mengaku ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS ke-51.

Hal itu lantaran Trump menganggap selama ini AS telah mensubsidi Kanada sehingga negara tersebut lebih baik jadi bagian Negeri Paman Sam.

"Saya pikir Kanada akan jauh lebih baik jika menjadi negara bagian ke 51 karena kita kehilangan 200 miliar dolar AS per tahun dengan Kanada dan saya tidak bisa membiarkan itu terjadi. Mengapa kita membayar 200 miliar dolar per tahun yang pada dasarnya adalah subsidi untuk Kanada?" kata Trump.

3. Trudeau tidak anggap pernyataan Trump sebagai candaan

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dan Presiden AS Terpilih, Donald Trump. (x.com/@JustinTrudeau)
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dan Presiden AS Terpilih, Donald Trump. (x.com/@JustinTrudeau)

Sebelumnya, mengutip The New York Times, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tidak menganggap pernyataan Trump tersebut sebagai sebuah candaan.

Menurut Trudeau, hal itu disampaikan Trump karena menganggap Kanada sebagai sebuah ancaman buat AS. Selain itu, Kanada dianggap Trump memiliki suatu hal penting sehingga perlu dicaplok AS.

"Saya berpendapat bahwa pemerintahan Trump tidak hanya tahu berapa banyak mineral penting yang kita miliki, tetapi mungkin itulah sebabnya mereka terus berbicara tentang menjadikan kita negara bagian ke-51," kata Trudeau dikutip dari The New York Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us