Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Target Kemlu RI di Forum ASEAN-Indo Pacific Perdana

Media Briefing KTT ke-43 ASEAN 2023. (IDN Times/Uni Lubis)
Media Briefing KTT ke-43 ASEAN 2023. (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times – ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) akan menjadi salah satu dari serangkaian pertemuan yang dihelat selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 5-7 September 2023. Visi besar AIPF adalah menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang aman dan damai sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Melalui forum ini, kita bisa mendorong adanya kolaborasi. Ini juga merupakan penekanan konsep Indo-Pasifik, dari yang sebelumnya terkait keamanan, menjadi bagaimana kita bisa membangun kerja sama konkret di bidang ekonomi,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansury, dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi di Jakarta, Senin (28/8/2023). 

1. AIPF diharapkan bisa memberi manfaat besar bagi Asia Tenggara

Pahala Mansury dalam Sesi "The Role of State Owned Enterprises During Pandemic and Beyond" IMGS 2022 pada Kamis (29/9/2022). (IDN Times/Tata Firza & Gilang Pandutanaya)
Pahala Mansury dalam Sesi "The Role of State Owned Enterprises During Pandemic and Beyond" IMGS 2022 pada Kamis (29/9/2022). (IDN Times/Tata Firza & Gilang Pandutanaya)

Pahala berharap, AIPF perdana ini dapat menghasilkan sejumlah program nyata, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kawasan Asia Tenggara.  

“Saat ini kita tengah melakukan kurasi proyek deliverables yang kita peroleh dari anggota ASEAN sendiri. Kita juga tengah berbicara dengan kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia untuk memastikan bahwa proyek deliverables ini sesuai dengan sentralitas ASEAN sebagai epicentrum of growth,” kata Pahala, yang merupakan mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.

2. Tiga hal yang dibahas dalam AIPF

Persiapan KTT ke-43 ASEAN 2023. (IDN Times/Gilang Pandutanaya)
Persiapan KTT ke-43 ASEAN 2023. (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Nantinya, akan ada tiga hal yang menjadi topik pembahasan utama, yaitu green infrastructure and supply chain resilience, digitalisasi dan creative industry, serta financing.

“Dua hal pertama diharapkan menjadi engine of growth di kawasan ASEAN dan di Indo-Pasifik ke depannya. Yang ketiga, Kita harus memastikan bahwa pendanaan yang didapatkan inovatif dan sustainable untuk bisa mendukung adanya pertumbuhan di sektor infrastruktur,” kata Pahala.

3. AIPF diharapkan memberi nilai tambah bagi ekonomi Indonesia

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjajal LRT Jabodebek pada Kamis, (3/8/2023). (dok. Sekretariat Presiden)
Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjajal LRT Jabodebek pada Kamis, (3/8/2023). (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, setelah melakukan kurasi, Pahala mengatakan bahwa nilai dari proyek Indonesia saat ini masih kurang dari 120 miliar dolar AS. Saat ini, ada sekitar 93 proyek yang dikategorikan matang dengan total nilai mencapai 38 miliar dolar AS.  

“Terdapat juga proyek-proyek yang masih masuk kategori potensial. Kita harapkan, melalui forum yang tidak hanya berbentuk forum diskusi, kita dapat menunjukkan proyek-proyek yang sudah berjalan maupun berpotensi dengan melakukan showcasing,” katanya, seraya berharap AIPF dapat mendorong perekonomian Indonesia.

Selain forum diskusi yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 5 September di jam 13.30, Jokowi dengan para pemimpin negara juga akan melakukan kunjungan langsung untuk melihat proyek yang sudah berjalan

“Selain itu, kita juga akan menyediakan forum untuk one-on-one business matching sebagai forum diskusi antara regulator dengan sektor swasta. Hal ini untuk memastikan deliverables dapat menjadi annex dari outcome document KTT ASEAN,” kata Pahala.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us