Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Intelijen AS Disebut Bantu Ukraina Tenggelamkan Kapal Rusia

Kapal perang Rusia yang terbakar di Laut Hitam. (Dok.OSINT Technical via Twitter)

Jakarta, IDN Times - Ukraina berhasil menenggelamkan kapal perang milik Rusia pada 14 April 2022. Kapal tersebut adalah kapal perang terbesar Rusia yang berada di Laut Hitam.

Baru-baru ini, sebuah laporan intelijen muncul bahwa Ukraina dibantu Amerika Serikat (AS) dalam aksi tersebut.

1. AS tidak tahu targetnya kapal Rusia

Ilustrasi kapal perang penghancur kapal selam milik Angkatan Laut Rusia (Kantor berita Rusia ITASS)

Kapal perang Rusia yang mampu membawa 510 awak ini tenggelam setelah dihantam dua rudal anti-kapal Neptunus milik Ukraina.

Dilansir dari NBC News, Jumat (6/5/2022), sejumlah pejabat AS mengatakan kapal itu tenggelam setelah sempat kebakaran.

Namun AS tidak tahu bahwa Ukraina menargetkan kapal perang Rusia. Sebelumnya, Ukraina sempat bertanya kepada AS tentang kapal yang berlayar di Laut Hitam, selatan Odessa.

Menjawab pertanyaan Ukraina, AS mengidentifikasikan sebagai kapal Rusia dan membantu mengonfirmasi lokasi kapal tersebut.

2. AS tidak terlibat dalam serangan

Kapal Perang Rusia di Markas Armada Laut Hitam Rusia di Kota Sevastopol, Krimea. twitter.com/mod_russia

Meski membantu mengonfirmasi lokasi tepatnya kapal Rusia itu berada, namun para pejabat AS ini menegaskan, Washington tidak terlibat dalam keputusan serangan.

“Info yang di bagian ke Ukraina ini bermaksud untuk mempertahankan diri dari kapal-kapal Rusia,” ucap pejabat itu.

Peran AS dalam tenggelamnya kapal Rusia ini memang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Namun NBC News sempat merinci bagaimana intelijen AS yang bekerja sama dengan Ukraina berperan penting dalam pertahanan Ukraina saat ini, termasuk membantu menargetkan pasukan Rusia dan menghindari serangan Rusia.

3. Gedung Putih belum berkomentar

Pinterest

Terkait laporan intelijen AS ini, Gedung Putih belum memberikan komentarnya.

Di samping itu, para pejabat AS menyatakan keprihatinannya tentang laporan ini dapat memicu ketegangan antara AS dan Rusia yang saat ini sudah cukup panas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us