Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_7884.jpeg
Indonesia Net Zero Summit. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • INZS 2025 mengangkat tema 'Raising Indonesia’s Game: Staying Climate-Focused in Times of Great Distraction'.

  • Forum ini mempertemukan lebih dari 6.000 peserta dan 130+ organisasi mitra dari seluruh Indonesia dan dunia.

  • Acara akan ditutup dengan penampilan khusus musisi Endah N Rhesa.

Jakarta, IDN Times - Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2025, kembali digelar pada Sabtu, (26/7/2025) di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat. INZS tahun ini mengangkat tema Raising Indonesia’s Game: Staying Climate-Focused in Times of Great Distraction.

Forum yang diinisiasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini diharapkan menjadi momentum strategis konsolidasi iklim nasional. Forum ini mempertemukan lebih dari 6.000 peserta dan 130 lebih organisasi mitra dari seluruh Indonesia dan dunia.

"Acara ini dirancang untuk menyatukan suara dari semua sektor: pemerintah, LSM, akademisi, komunitas lokal, pelaku usaha, bahkan figur publik. Semuanya bertemu di satu titik: bagaimana Indonesia bisa menjaga fokus dan ambisinya di tengah gangguan global," kata Climate Program Manager FPCI, Kiara Mulia Putri.

1. Bahas kebijakan Indonesia menuju net zero

Founder FPCI Dino Patti Djalal. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

INZS 2025 akan menghadirkan 10 sesi tematik, mulai dari kebijakan menuju net-zero, pendanaan hijau, peran bisnis dan industri, hingga krisis geopolitik yang menghambat kerja sama perubahan iklim. Konferensi ini juga mengedepankan suara anak muda lewat sesi bertajuk #GenNetZero in Action.

Deretan tokoh yang dijadwalkan hadir antara lain Simon Stiell (Executive Secretary UNFCCC), Zulkifli Hasan (Menko Pangan RI), Diaz Hendropriyono (Wakil Menteri Lingkungan Hidup), Eddy Soeparno, Tiza Mafira, Fabby Tumiwa, Leonard Simanjuntak, serta figur publik seperti Morgan Oey, Ghina Raihanah Tadjoedin, Andini Effendi, dan Jerhemy Owen. Acara akan ditutup dengan penampilan khusus musisi Endah N Rhesa.

2. Iklim dunia lampaui batas aman suhu 1,5 derajat Celcius

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal ketika berada di kantor IDN Media. (IDN Times/Fauzan)

Founder FPCI, Dino Patti Djalal, menegaskan pentingnya posisi Indonesia di tengah krisis global. Dia menyebut, dunia telah melampaui batas aman suhu 1,5 derajat celsius, namun negara-negara besar justru menaikkan anggaran militer dan mengabaikan janji iklim seperti pendanaan 100 miliar dolar AS per tahun.

"Dunia sudah melampaui batas aman 1,5 derajat celsius, bahkan lebih cepat dari yang kita perkirakan. Tapi, negara-negara besar justru menaikkan anggaran militer dan mengurangi bantuan pembangunan. Ini ironi yang menyedihkan," ujar Dino.

3. Optimistis Indonesia pimpin iklim global

Presiden Prabowo dalam pernyataan pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva pada Rabu, 9 Juli 2025 di Istana Planalto, Brasilia. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Dino menilai, Indonesia punya modal kepemimpinan iklim global, terutama setelah pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam KTT G20 Brasil. Di hadapan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, Prabowo menyebut target Indonesia menuju net-zero 2050 dan kesiapan menggunakan 100 persen energi terbarukan dalam satu dekade sebagai langkah nyata.

Dia menuturkan, INZS 2025 dapat menjadi wadah advokasi iklim nasional yang mampu menjembatani ambisi pemerintah dan partisipasi publik dalam menyelamatkan masa depan bumi. Ia juga senang melihat antusiasme anak muda Indonesia yang semakin peduli dengan lingkungan.

Editorial Team