Irak Kutuk Serangan Iran di Wilayahnya, Mau Ngadu ke PBB

Jakarta, IDN Times – Serangan Iran di wilayah Erbil Irak kini berbuntut panjang. Terbaru, Irak mengutuk serangan tersebut dan berjanji akan mengambil langkah untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Pihak berwenang Irak akan mengambil semua langkah hukum yang diperlukan, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, Selasa (16/1/2024) dilansir France24.
Mereka juga akan mempublikasikan temuan penyelidikan atas serangan tersebut. Tujuannya untuk membuktikan kepada publik Irak dan internasional tentang kepalsuan tuduhan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
1. Serangan di Erbil

Sebelumnya pada Selasa dini hari, Iran melancarkan sebuah serangan ke wilayah Erbil yang menargetkan markas mata-mata dan pertemuan kelompok teroris anti-Iran di wilayah itu.
Empat orang tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan itu. Pengusaha terkemuka Peshraw Dizayee termasuk di antara beberapa warga sipil yang tewas, kata Partai Demokrat Kurdistan.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. “Salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” sebut pernyataan dari IRGC.
Tidak hanya di Irak, IRGC juga melancarkan serangan terhadap wilayah Suriah. Serangan terhadap Suriah merespons peristiwa baru-baru ini oleh kelompok teroris yang menewaskan warga Iran di Kota Kerman dan Rask di bagian selatan.
2. Menjaga keadulatan

Iran mengatakan pihaknya meluncurkan rudal balistik ke sasaran-sasaran di Irak dan Suriah untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya serta untuk melawan terorisme.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan Teheran tetap menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain. Namun pada saat yang sama, mereka menggunakan hak yang sah untuk mencegah ancaman keamanan nasional.
“Setelah musuh salah perhitungan dengan menargetkan Republik Islam, Iran membalas dengan kemampuan intelijennya yang tinggi dalam operasi yang tepat sasaran terhadap markas besar pelakunya,” kata Kanaani, dilansir Al Jazeera.
3. Bukan eskalasi regional

Serangan di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh Iran bukan hal yang menandai eskalasi konflik di wilayah Timur Tengah. Terutama di tengahnya situasi konflik Gaza yang memanas.
“Selama konflik Gaza berlanjut, kita akan melihat tindakan apa yang akan diambil. Namun saya tidak percaya bahwa ini adalah sebuah eskalasi,” kata Sina Azodi, seorang pengamat Hubungan Internasional dari Universitas George Washington.
Pergolakan di Timur Tengah belakangan semakin meningkat. Iran disebut-sebut terlibat di belakang pemberontakan oleh Houthi di Laut Merah, serta memberikan dukungan kepada Hizbullah Lebanon.
Namun demikian, Iran telah berulang kali membantah keterlibatannya secara aktif, meskipun secara politik memang memberikan dukungan.