Iran Kecam Israel yang Ganggu Penerbangan Sipil ke Lebanon

Jakarta, IDN Times - Iran mengecam Israel karena mengganggu penerbangan sipil dari Teheran ke Beirut, Lebanon. Gangguan tersebut terjadi setelah Israel mengancam akan mencegat pesawat Mahan Air yang membawa warga Lebanon pada Kamis (13/2/2024).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, menyebut ancaman Israel telah mengganggu jadwal penerbangan normal ke Bandara Beirut.
Iran pun membalas dengan melarang pesawat Lebanon mendarat di wilayahnya. Pesawat Lebanon itu awalnya hendak menjemput puluhan warganya yang terjebak setelah ziarah keagamaan.
1. Israel tuduh Iran gunakan penerbangan sipil untuk danai Hizbullah
Pesawat Mahan Air Iran, yang membawa sekitar 300 penumpang Lebanon, ditolak izin pendaratannya. Israel menuduh Teheran menyelundupkan dana ke kelompok Hizbullah melalui penerbangan tersebut.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengklaim intelijen mereka mendeteksi rencana pengiriman jutaan dolar melalui penerbangan sipil.
"Iran menggunakan penerbangan sipil ke Beirut sebagai jalur penyelundupan dana bagi Hizbullah. Israel tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri dan akan menggunakan segala cara yang ada guna menegakkan gencatan senjata," ujar Adraee, dilansir Al Arabiya.
Hizbullah membantah tuduhan Israel bahwa Bandara Rafic Hariri International digunakan sebagai jalur persenjataan kelompok tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat juga dilaporkan telah memperingatkan pemerintah Lebanon melalui komite gencatan senjata terkait informasi intelijen Israel.
2. Puluhan warga Lebanon terjebak di Iran
Maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines berencana mengirim pesawat ke Iran guna menjemput ratusan warganya yang terjebak.
Namun, Duta Besar Iran untuk Beirut, Mojtaba Amani, menyatakan pesawat Lebanon hanya boleh mendarat jika penerbangan Iran juga diizinkan ke Beirut, dilansir Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Joe Raggi, sedang berupaya menyelesaikan masalah dengan Iran. Krisis ini memicu protes pendukung Hizbullah yang memblokir jalan menuju bandara Beirut dan membakar ban.
Anggota parlemen Hizbullah, Ibrahim al-Moussawi, meminta pemerintah Lebanon bertindak tegas.
"Pemerintah harus mengambil langkah yang diperlukan demi menjamin kedaulatan Lebanon atas semua fasilitas publiknya, terutama bandara," ucapnya.
3. Ketegangan serupa pernah terjadi tahun lalu
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Lebanon mengumumkan penjadwalan ulang beberapa penerbangan, termasuk dari Iran, hingga Selasa (18/2/2025). Tanggal tersebut bertepatan dengan tenggat implementasi penuh perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Israel sebelumnya telah menyerang area bandara Beirut selama perangnya dengan Hizbullah tahun lalu. Pada September 2024, Lebanon juga pernah melarang pesawat Iran memasuki wilayah udaranya setelah Israel mengancam akan menggunakan kekerasan jika pesawat tersebut mendarat.
Iran menuntut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan badan dunia lainnya menghentikan perilaku berbahaya Israel. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut ancaman terhadap pesawat sipil Iran ini telah melanggar hukum internasional.