Iran Serukan Pengusiran Israel dari PBB Usai Serangan di Suriah

Jakarta, IDN Times – Iran menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan pengusiran dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah melakukan serangan mematikan di Suriah.
“Iran mengutuk keras serangan agresif yang dilakukan hari ini oleh rezim Zionis terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di wilayah Damaskus,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, pada Senin (11/11/2024), dilansir dari Al Arabiya.
Ketegangan regional telah melonjak sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel. Konflik ini juga membuat serangan Israel terhadap Suriah semakin intens.
Sejak perang saudara Suriah meletus pada 2011, Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah, terutama yang menyasar posisi militer dan pejuang termasuk dari Hizbullah.
1. Serangan Israel ke Suriah tewaskan 7 orang

Serangan Israel ke Suriah terjadi pada Minggu. Israel menyasar bangunan perumahan di distrik Sayeda Zainab di selatan ibu kota Suriah, Damaskus, dan menewaskan tujuh warga sipil.
”Korban tewas termasuk wanita dan anak-anak, sementara 20 orang juga terluka,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.
Sayeda Zainab, benteng Hizbullah dan lokasi tempat suci Syiah yang besar, telah menjadi sasaran dalam serangan sebelumnya. Daerah yang dijaga ketat di dekat tempat suci tersebut juga merupakan basis salah satu sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad.
2. Israel juga meningkatkan serangan ke Lebanon

Selain Suriah, Lebanon juga menjadi salah satu target serangan Israel saat ini. Pada Minggu, Israel menggempur Desa Almat, utara Beirut, Lebanon. Serangan tersebut menewaskan setidaknya 23 orang. Tujuh di antaranya adalah anak-anak.
“Serangan musuh Israel terhadap Almat di distrik Jbeil menewaskan 23 orang termasuk tujuh anak-anak dan melukai enam orang,” kata Kementerian Kesehatan, dilansir dari Al Arabiya.
Desa Almat yang mayoritas Muslim Syiah terletak di wilayah yang sebagian besar beragama Kristen. Desa itu berada di luar benteng tradisional Hizbullah di Beirut selatan dan Lebanon selatan dan timur yang telah dibombardir Israel sejak akhir September.
Kementerian Kesehatan juga mengatakan serangan Israel menewaskan tiga penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah di selatan.
3. Perang masih terus berlangsung

Hingga kini, perang Israel melawan poros perlawanan yang dikomandoi oleh Iran masih terus berlangsung. Proksi Iran di wilayah Lebanon, Suriah, dan Palestina juga masih terus mengobarkan perlawanan terhadap Israel.
Di Lebanon, Sektretaris Jendera Hizbullah, Naem Qassem, mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk melakukan negosiasi tidak langsung jika Israel bisa menghentikan serangan terlebih dahulu.
"Ketika musuh memutuskan untuk menghentikan agresi, ada jalur negosiasi yang telah kami tetapkan dengan jelas, yakni negosiasi tidak langsung melalui negara Lebanon dan Ketua (parlemen Nabih) Berri," kata Qassem, dilansir dari Reuters.
Sementara itu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda gencatan senjata akan segera disepakati.
Israel juga kini masih menanti serangan balasan dari Iran setelah serangannya pada akhir Oktober yang menyasar fasilitas militer. Iran berjanji untuk membalas serangan tersebut. Beberapa sumber mengungkap bahwa Iran akan melancarkan serangan dari wilayah Irak.