Iran Tolak Negosiasi dan Kecam Sanksi Baru AS

- Pemerintah Iran menolak negosiasi dengan AS dan mengecam sanksi terbaru terhadap industri minyaknya.
- Iran menilai langkah pambatasan ekspor minyak sebagai bagian dari strategi Washington untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap negara tersebut.
- Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan merespons jika AS mengambil langkah yang mengancam keamanan negaranya.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran menolak negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) dan mengecam sanksi terbaru terhadap industri minyaknya. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa berunding dengan AS tidak akan membawa manfaat bagi negaranya.
Pernyataan ini muncul pada Jumat (7/2/2025), setelah Presiden AS Donald Trump kembali menerapkan kebijakan tekanan maksimum untuk menekan program nuklir Iran.
1. Iran kecam sanksi baru AS
Pemerintah Iran menilai langkah pambatasan ekspor minyak sebagai bagian dari strategi Washington untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap negara tersebut.
“Sanksi ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dikutip IRNA.
Ia menambahkan bahwa Iran akan meminta pertanggungjawaban AS atas dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan ini.
Sanksi yang diumumkan pada Kamis (6/2/2025) menargetkan perusahaan Iran, kapal, dan individu yang terlibat dalam pengiriman minyak ke China. Trump menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk menghentikan ambisi nuklir Iran dengan menekan ekspor minyaknya hingga nol.
2. Khamenei tolak negosiasi dengan AS
Dilansir Al Jazeera, Khamenei menegaskan bahwa perundingan dengan Washington tidak akan menyelesaikan masalah Iran.
“Berunding dengan Amerika tidak cerdas, tidak bijaksana, dan tidak terhormat,” kata Khamenei dalam pertemuan dengan komandan militer Iran.
Menurutnya, Iran telah memberikan banyak kelonggaran dalam kesepakatan nuklir 2015, tetapi AS tetap membatalkan perjanjian itu secara sepihak. Selain itu, Khamenei menyoroti pengalaman Iran dalam berurusan dengan AS, yang menurutnya sering kali mengabaikan komitmen yang telah disepakati.
“Tidak ada masalah yang akan terselesaikan dengan bernegosiasi dengan Amerika,” tambahnya.
3. Iran ancam tindakan balasan

Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan merespons jika AS mengambil langkah yang mengancam keamanan negaranya.
“Jika mereka mengancam kita, kita akan mengancam mereka. Jika mereka menyerang keamanan kita, kita akan menyerang keamanan mereka tanpa ragu,” tegasnya, dikutip Al Arabiya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Iran tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan dari AS.
Di sisi lain, negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Inggris terus berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang sempat dibatalkan AS. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan signifikan dalam upaya diplomasi tersebut.