Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Izinkan 10 Ribu Tentara Cadangan Simpan Senjata di Rumah

ilustrasi militer (pexels.com/Somchai Komkamsri)
ilustrasi militer (pexels.com/Somchai Komkamsri)
Intinya sih...
  • Militer Israel mengatur mekanisme distribusi senjata ke rumah
  • Aturan baru Israel membalik kebijakan lama penyimpanan senjata
  • Program senjata Israel dimulai terbatas pada Divisi David
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Militer Israel merancang program pembagian senjata api kepada sekitar 10 ribu tentara cadangan agar dapat disimpan secara permanen di kediaman masing-masing. Kebijakan ini disusun setelah evaluasi atas serangan 7 Oktober 2023 yang dianggap memberi pelajaran penting. Seluruh senjata akan ditempatkan di brankas berukuran besar yang disediakan langsung oleh militer.

Dilansir dari Middle East Monitor, program tersebut secara khusus menyasar Divisi David (96), satuan yang dibentuk sekitar setahun lalu. Unit ini diisi sukarelawan cadangan berusia 40-60 tahun yang memilih kembali aktif setelah menuntaskan kewajiban cadangan. Setiap personel akan menerima senapan M4 atau M16 hasil modifikasi lengkap dengan magasin, rompi tempur, dan helm.

1. Militer Israel mengatur mekanisme distribusi senjata ke rumah

ilustrasi senjata api (pexels.com/Specna Arms)
ilustrasi senjata api (pexels.com/Specna Arms)

Pengiriman senapan beserta perlengkapannya akan dilakukan langsung ke alamat rumah para anggota cadangan. Skema ini memungkinkan mereka segera bergerak menuju sektor batalion jika keadaan darurat terjadi.

Para anggota Divisi David hanya mengenakan seragam militer selama beberapa pekan dalam setahun saat mengikuti latihan. Di luar itu, mereka menjalani aktivitas sebagai warga sipil. Meski demikian, senapan tetap berada dalam penguasaan mereka dan disimpan dalam kondisi terisi serta siap digunakan kapan saja.

2. Aturan baru Israel membalik kebijakan lama penyimpanan senjata

ilustrasi regulasi (pexels.com/Markus Spiske)
ilustrasi regulasi (pexels.com/Markus Spiske)

Kebijakan ini menandai perubahan besar dari aturan sebelumnya. Sebelum serangan kala itu, hampir seluruh prajurit, termasuk pasukan tempur, dilarang membawa senjata saat cuti karena risiko pencurian atau kecelakaan.

Dilansir dari Turkiye Today, pejabat militer menilai peristiwa tersebut sebagai pelajaran penting bagi sistem pertahanan. Insiden itu menyingkap kelemahan dalam mobilisasi cepat pasukan. Karena itu, aturan baru justru membalik kebijakan lama yang melarang tentara cadangan menyimpan senjata di rumah.

3. Program senjata Israel dimulai terbatas pada Divisi David

bendera Israel
bendera Israel (pexels.com/Leon Natan)

Israel tercatat memiliki sekitar 400 ribu personel cadangan. Program penyimpanan senjata di rumah akan diawali dengan sekitar 2,5 persen dari total jumlah tersebut. Tahap awal ini dikhususkan bagi anggota Divisi David yang dibentuk secara sukarela untuk respons cepat dalam kondisi darurat.

Sejak perang di Gaza pecah, data militer Israel mencatat 923 perwira dan prajurit tewas. Di sisi lain, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 71 ribu warga Palestina, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan yang sama juga melukai lebih dari 171 ribu orang lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Momen Kehangatan Rais Aam dan Ketum PBNU Usai Islah di Lirboyo

25 Des 2025, 23:26 WIBNews