Israel Serang Lebanon, 1 Tentara Tewas dan 18 Terluka

- Serangan Israel di Lebanon menyebabkan satu tentara tewas dan 18 lainnya terluka, menunjukkan penolakan terhadap gencatan senjata.
- Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati berkomitmen mencapai gencatan senjata, meminta dukungan internasional dalam menanggapi serangan Israel.
- Israel melakukan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan, menolak gencatan senjata dan menegaskan tidak akan mengendurkan tekad.
Jakarta, IDN Times - Seorang tentara Lebanon tewas, serta 18 lainnya terluka dalam serangan terbaru Israel ke pos militer Lebanon yang terletak di sebelah selatan Kota Tyre, menurut angkatan bersenjata Lebanon, kemarin.
"Seorang tentara tewas dan 18 lainnya luka-luka akibat serangan Israel terhadap posisi militer di Al-Amiriya. Fasilitas tersebut rusak parah," tulis militer Lebanon di platform X, dikutip dari ANTARA, Senin (25/11/2024).
Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa serangan yang ditargetkan terhadap markas besar tentara Lebanon menunjukkan penolakan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.
1. Lebanon ingin adanya gencatan senjata

Mikati menyatakan komitmennya untuk terus berupaya mencapai gencatan senjata. Dia menyerukan berbagai organisasi internasional untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menanggapi serangan Israel yang terus berlanjut terhadap warga sipil dan militer Lebanon.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan. Meskipun menderita kerugian, kelompok pejuang Lebanon telah melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.
2. Israel perluas serangannya di Lebanon

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan infiltrasi militernya di Lebanon Selatan telah diperluas. Namun, dia tak menjelaskan lebih rinci terkait perluasan operasi yang dilakukan via jalur darat ini.
"Kami telah memperluas manuver darat di Lebanon selatan dan beroperasi terhadap target-target Hizbullah di Distrik Dahiyeh, Beirut, dan wilayah lain yang diperlukan," kata Katz.
Sejak Selasa (12/11/2024), setidaknya hampir 20 serangan udara diluncurkan Israel ke lokasi-lokasi yang diduga sebagai persembunyian Hizbullah.
3. Israel tak mau lakukan gencatan senjata di Lebanon

Sementara itu, Katz menegaskan pemerintah Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata apa pun di Lebanon.
"Kami tidak akan mengendurkan tekad. Menyetujui kesepakatan gencatan senjata tidak akan menjamin bisa menghentikan Hizbullah agar mereka bisa menyingkir dari Sungai Litani. Israel akan menegakkan, melawan aktivitas terorisme," ucap Katz.
Sungai Litani, yang disebut Katz, berjarak sekitar 20 kilometer dari perbatasan utara Israel dan kerap menjadi medan pertempuran Israel dan Hizbullah.