Israel Tolak Rencana AS Bentuk Negara Palestina

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak adanya laporan bahwa Amerika Serikat dan sejumlah negara Arab sedang menyupayakan membentuk negara Palestina.
“Israel dengan tegas menolak perintah internasional mengenai penyelesaian permanen dengan palestina. Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina,” kata Netanyahu, dikutip dari Arab News, Sabtu (17/2/2024).
Netanyahu melanjutkan bahwa pembentukan negara Palestina itu akan menjadi ‘kado’ untuk Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu dan ia sebut memicu peperangan baru di Gaza.
1. Harus ada negosiasi dua pihak
Netanyahu berdalih bahwa keputusan pembentukan negara Palestina ini harus ada negosiasi dua pihak yaitu Israel dan Palestina sendiri. Namun, belum pernah ada pembicaraan antarkedua negara sejak 2014 silam.
Media AS, The Washington Post, yang mengutip sejumlah pejabat AS, melaporkan bahwa AS sedang merundingan upaya pembentukan negara Palestina bersama negara-negara Arab yakni Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi.
2. Palestina timbulkan ancaman nyata bagi Israel

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang tinggal di permukiman Tepi Barat mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi ancaman nyata bagi Israel.
“Ini juga akan menjadi ancaman terhadap Two State Solution yang jadi kebijakan inti dari wilayah ini,” ucapnya.
Meski demikian, salah satu hambatan besar yang menghalangi pembentukan negara Palestina adalah perluasan permukiman Israel di wilayah yang diduduki pada 1967, hingga sekarang.
Israel juga dianggap sudah melanggar hukum internasional serta tidak menanggapi peringatan dari komunitas internasional.
3. Jumlah korban tewas di Gaza tembus 28 ribu orang

Sementara itu, korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Gaza terus melonjak jadi 28.663 orang, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebanyak 68.395 orang juga terluka dalam serangan yang masih berlangsung sampai hari ini.
“Setidaknya 87 orang tewas dan 104 lainnya terluka dalam serangan Israel di 24 jam terakhir,” sebut Kemenkes Gaza.