Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenderal AS Yakin Rusia Gak Akan Menang Perang Lawan Ukraina

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, dan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, saat mengunjungi Ukraina pada 24 April 2022. (Twitter.com/Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin)

Jakarta, IDN Times – Perwira tinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, mengatakan Rusia tidak akan mencapai kemenangan militer di Ukraina. Meski begitu, ia juga memperingatkan bahwa Kiev tidak mungkin memaksa keluar semua pasukan Moskow dalam waktu dekat.

Komentarnya menggarisbawahi perkiraan bahwa perang di Ukraina akan berlarut-larut. Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk memenangkan kemenangan yang jelas dan tidak ada negosiasi yang sedang berlangsung.

“Perang ini, secara militer, tidak akan dimenangkan oleh Rusia,” tegas Jenderal Milley kepada wartawan pada Kamis (26/5/2023), dilansir The Straits Times.

“Tujuan strategis asli Rusia, termasuk menggulingkan pemerintah di Kiev, tidak dapat dicapai secara militer, itu tidak akan tercapai,” tambah Jenderal Milley.

1. Perang bakal terus berlanjut

Pasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Milley memperingatkan bahwa kemungkinan pertempuran akan terus berlanjut sampai kedua negara ingin menyelesaikan konflik secara natural.

“Itu berarti pertempuran akan berlanjut, akan berdarah, akan sulit. Dan pada titik tertentu, kedua belah pihak akan menegosiasikan penyelesaian, atau mereka akan sampai pada kesimpulan militer,” ungkapnya.

AS telah mempelopori dukungan internasional untuk Ukraina. AS membentuk koalisi untuk mendukung Kiev setelah Rusia menginvasi pada Februari 2022 dan mengoordinasikan bantuan dari puluhan negara.

Secara total, para pendukung Ukraina telah memberikan hampir 65 miliar dolar AS (Rp972,4 triliun) bantuan keamanan kepada negara tersebut, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

2. AS siap pasok F-16 ke Ukraina

Pesawat F-16. (dok. wikipedia/Michael Ammons)

Dukungan untuk Ukraina disalurkan dalam bentuk persenjataan dan peralatan pendukung lainnya. Gedung Putih mengatakan pekan lalu, Washington akan mendukung penyediaan pesawat tempur canggih termasuk F-16 ke Ukraina.

Pada Kamis, pendukung Kiev membahas rencana untuk melatih pilot Ukraina pada pesawat tempur generasi keempat, termasuk F-16, kata Austin, bersama Gen Milley. Ia mencatat bahwa merencanakan dan melaksanakan pelatihan itu akan menjadi usaha yang signifikan.

Kepala pertahanan AS mengatakan bahwa negara yang tidak memiliki F-16 bisa memberikan kontribusi dana atau kemampuan untuk membantu secara langsung dengan pelatihan atau pemeliharaan.

3. Sebelumnya AS enggan mengirim F-16

Gedung Putih di Amerika Serikat (Unsplash.com/Louis Velazquez)

Sebelumnya dikabarkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden enggan untuk mengirimkan pesawat tempur ke Ukraina. Hal itu karena AS menghindari provokasi terhadap Rusia, dan selain itu bahwa pilot Ukraina masih kurang mampu untuk menerbangkan F-16 sebagaimana dikutip dari laman Slate.

Milley menjelaskan bergesernya AS yang mendukung penyediaan pesawat tempur Kiev dengan mengatakan bahwa melakukan hal itu di awal konflik akan mengambil dana dari kebutuhan yang lebih mendesak, sementara membangun angkatan udara Ukraina adalah upaya jangka panjang.

“Ini akan memakan waktu yang cukup lama untuk membangun angkatan udara dengan ukuran dan ruang lingkup serta skala yang diperlukan,” katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us