Joe Biden: Warga AS Harus Melawan Diktator Putin dan Teroris Hamas

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta warga Amerika untuk bersatu mendukung Israel dan Ukraina, dengan mengirimkan puluhan miliar dolar pajak ke negara-negara tersebut.
Biden pun mengatakan bahwa Negeri Paman Sam harus menjadi “mercusuar bagi dunia” serta melawan semua musuh demokrasi. Ia juga mengimbau wargas AS di berbagai negara untuk mengutuk segala kebencian.
"Kepemimpinan AS adalah hal yang menyatukan dunia. Aliansi AS adalah hal yang membuat kita, Amerika, tetap aman. Nilai-nilai AS adalah hal yang membuat kita menjadi mitra yang ingin diajak bekerja sama oleh negara-negara lain,” kata Biden, dilansir dari Reuters.
1. Sebut Putin dan Hamas sebagai ancaman dunia

Kemudian, Biden menuturkan bahwa warga AS akan menanggung risiko jika meninggalkan Ukraina dan Israel. Hamas dan Presiden Rusia Vladimir Putin disebut Biden sebagai ancaman bagi demokrasi dunia.
“Ketika teroris tidak membayar harga atas teror mereka, ketika para diktator tidak membayar harga atas agresi mereka, mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan dan kematian serta lebih banyak kehancuran,” kata Biden.
“Mereka terus melakukan hal tersebut. Dampak serta ancaman terhadap AS dan dunia terus berlanjut, meningkat. Jadi kami tidak menghentikan keinginan Putin untuk berkuasa dan mengendalikan Ukraina. Dia tidak akan membatasi dirinya hanya pada Ukraina," sambungnya.
2. Ingatkan Israel untuk tidak merespons Hamas dengan kemarahan
Biden, yang telah mendeklarasikan diri untuk maju Pemilu 2024, menyerukan supaya warga AS menolak paham anti-semitisme dan Islamofobia. Dia pun berjanji tidak akan membiarkan nilai-nilai tersebut tumbuh subur.
Di sisi lain, Biden menceritakan hasil lawatannya ke Israel kemarin, bahwa dia dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertukar pandangan soal pengalaman Washington setelah serangan Al-Qaeda pada 11 September 2001.
“Ketika Amerika mengalami tragedi 9/11, kami juga marah. Ketika kami mencari keadilan, kami melakukan kesalahan. Jadi saya memperingatkan Israel agar tidak dibutakan oleh hal-hal yang tidak diinginkan, kemarahan. Dan di sini di Amerika, jangan lupakan siapa kami. Kami menolak segala bentuk, segala bentuk kebencian, baik terhadap Muslim, Yahudi atau siapa pun," ujar Biden.
“Kita tidak bisa mengabaikan rasa kemanusiaan warga Palestina yang tidak bersalah dan hanya ingin hidup damai dan memiliki kesempatan,” tambahnya.
3. Biden janjikan bantuan untuk Palestina

Presiden Biden mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai 100 juta dolar AS (setara Rp1,5 triliun) untuk membantu rakyat Palestina yang ada di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka kini sangat memerlukan bantuan akibat serangan udara Israel yang terus menerus terjadi.
Bantuan diumumkan Biden saat berkunjung ke Israel.
“Dana tersebut akan digunakan untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi lebih dari 1 juta warga Palestina yang jadi korban konflik, termasuk penyediaan air bersih, makanan, sanitias, layanan kesehatan dan kebutuhan penting lainnya,” kata Biden, dikutip dari CNN, Kamis (19/10/2023).