Kiev Diserang Lusinan Drone Rusia yang Picu Kebakaran

Jakarta, IDN Times - Ibu kota Ukraina, Kiev, telah diserang pesawat tak berawak (drone) Rusia pada Minggu pagi (10/9/2023). Kepala Administrasi Militer Kiev, Serhiy Popko, mengatakan puing-puing drone jatuh di beberapa distrik dan memicu kebakaran di sebuah tempat tinggal.
Tidak ada korban tewas menurut laporan terakhir. Setidaknya 10 ledakan terdengar di ibu kota dan sirene udara yang berbunyi sebagai tanda warga harus berlindung. Saat ini, keadaan sudah kembali aman.
Dilansir Al Jazeera, serangan terjadi ketika kementerian pertahanan Rusia mengumumkan telah menghancurkan delapan drone Kiev yang terbang di atas semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia. Belum jelas tingkat kerusakan dari kedua belah pihak atas serangan yang Minggu pagi tersebut.
1. Tiga distrik di kota Kiev terkena dampak serangan drone
Dilansir BBC, pemerintah kota Kiev mengatakan distrik yang terkena dampak serangan drone adalah Podilskyi, Sviatoshynskyi dan Shevchenkivskyi. Ketiga distrik tersebut dekat dengan kota.
Sistem pertahanan udara Kiev telah terbukti efektif dalam menjatuhkan sebagian besar drone dan rudal Rusia yang menargetkan kota tersebut. Drone juga pernah menyerang Kiev sebelumnya.
Popko mengatakan, sekitar 20 drone Shaded yang dikirimkan musuh telah ditembak jatuh pada Minggu. Drone tersebut terbang di atas langir Kiev secara berkelompok dari berbagai arah. Dia juga menambahkan bahwa sebagian besar pung-puing drone jatuh di tanah terbuka, beberapa di antaranya merusak mobil dan kabel bus listrik.
“Drone memasuki ibu kota secara berkelompok dan dari berbagai arah. Pasukan pertahanan udara berhasil menghancurkan lebih dari dua lusin UAV (kendaraan udara tak berawak) musuh,” kata Popko, seraya menambahkan bahwa jumlah pastinya akan diumumkan oleh angkatan udara Ukraina, dikutip Al Jazeera.
2. Rusia mengahncurkan 8 drone Ukraina di Semenanjung Krimea
Di sisi lain, Rusia mengatakan pihaknya telah menghancurkan delapan drone yang diluncurkan Ukraina di atas Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia sejak 2014. Drone yang diduga dari Ukraina sebelumnya telah terbang jauh ke Rusia, termasuk ke wilayah Mokow.
Baru-baru ini, dikabarkan bahwa drone tersebut menabrak pangkalan udara militer di Pskov. Namun, pihak Ukraina pada umumnya tidak membenarkan atau menyangkal tuduhan yang melibatkan mereka dalam serangan di dalam Rusia.
Kemeneterian Pertahanan Rusia juga mengatakan pesawat angkatan lautnya telah menghancurkan tiga speedboat militer Ukraina yang akan menuju Krimea. Pasukan Rusia juga menyerang kapal-kapal buatan Amerika Serikat (AS) yang membawa marinir di timur laut Pulau Ular.
3. Ukraina meminta pihak Barat untuk tetap memasok senjata

Sebelum serangan terjadi, Menteri Pertahanan Ukraina yang baru, Rustem Umerov, telah mendesak sekutu Barat untuk melanjutkan pasokan senjata untuk memenangkan perang. Dalam permohonannya, Umerov mengatakan pejuang Ukraina mengorbankan hidup mereka demi nilai-nilai inti demokrasi, kebebasan dan mereka membutuhkan dukungan dari pihak Barat.
“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan… Kami membutuhkan lebih banyak senjata berat,” katanya. “Kami membutuhkannya hari ini. Kami membutuhkannya sekarang,” kata Umerov, dikutip BBC.